Page 38 - LKPD Harga Pokok Proses Revisi
P. 38
2. Dengan persediaan barang dalam proses awal
Seperti yang telah dibahas pada perhitungan harga pokok dalam 1 departemen,
perhitungan harga pokok menggunakan 2 departemen ini memiliki konsep yang sama.
Dimana, harga pokok pada PDP awal akan diperhitungkan dengan biaya produksi yang
terjadi. Untuk itu dalam menentukan harga pokok diperlukan penggunaan metode rata-
rata tertimbang atau FIFO. Untuk mengetahui bagaimana konsep perhitungannya
perhatikan kasus pemodelan berikut ini:
Pemodelan
PT. Sumber Jaya Abadi memproduksi minuman sehat, perusahaan ini departemen
fermentasi dan departemen pengemasan memiliki data produksi selama bulan November
sebagai berikut:
Jenis Data Departemen 1 Departemen 2
PDP Awal 5.000 unit 2.000 unit
Unit produk masuk proses 150.000 unit 130.000 unit
Produk selesai 130.000 unit 120.000 unit
Produk dalam proses akhir 25.000 unit 12.000 unit
Biaya Produksi:
PDP Awal Departemen 1 Departemen 2
BBB Rp87.500.000 Rp12.600.000
BTKL Rp10.000.000 Rp3.225.000
BOP Rp15.000.000 Rp7.095.000
Rp112.500.000 Rp22.920.000
Biaya Produksi:
BBB Rp540.250.000 -
BTKL Rp106.250.000 Rp103.200.000
BOP Rp107.250.000 Rp109.650.000
Rp753.750.000 Rp212.850.000
Tingkat penyelesaian:
Produk dalam proses awal Dept 1: 100% bahan baku, 90% konversi
Produk dalam proses akhir Dept 1: 100% bahan baku, 80% konversi
Produk dalam proses awal Dept 2: 100% bahan baku, 80% konversi
Produk dalam proses akhir Dept 2: 100% bahan baku, 75% konversi
Diminta:
A. Buatlah Laporan Biaya Produksi menggunakan metode rata-rata tertimbang
B. Buatlah Laporan Biaya Produksi menggunakan metode FIFO
A. Rata-rata tertimbang
a. Departemen 1
1) Perhitungan unit ekuivalen produk
Pada konsepnya, dalam menghitung unit ekuivalen (UE) untuk perhitungan
menggunakan metode rata-rata tertimbang pada proses produksi dengan lebih
XII AKL/II- PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR 33