Page 61 - LKPD Harga Pokok Proses Revisi
P. 61
LAPORAN KEUANGAN
Literasi Pendukung
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih di akhir kuartal I-
2021 lalu senilai Rp1,69 triliun. Nilai ini turun sebesar 8,83% year on year (YoY) dari
sebelumnya senilai Rp1,86 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham perusahaan
juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp45 dari Rp49/saham.
Penurunan laba bersih ini terjadi karena pendapatan perusahaan juga turun
tipis 7,80% YoY menjadi senilai Rp10,28 triliun di akhir Maret lalu, dari sebelumnya
pendapatan perusahaan di akhir Maret 2020 yang sebesar Rp 11,15 triliun. Baik
.
penjualan di dalam dan luar negeri pada tiga bulan pertama tahun ini mengalami
penurunan. Di dalam negeri terjadi penurunan penjualan 7,58% sedangkan ekspor
turun hingga 12,19%. Baik penjualan di dalam dan luar negeri pada tiga bulan pertama
tahun ini mengalami penurunan. Di dalam negeri terjadi penurunan penjualan 7,58%
sedangkan ekspor turun hingga 12,19%. Kategori makanan menjadi penopang utama
pertumbuhan Perseroan dengan mencatat pertumbuhan 3,7%.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan penurunan ini
terjadi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat dikarenakan Covid-19 belum
berlangsung pada kuartal I 2020. "Pascaliburan tahun baru 2021 kenaikan kasus Covid-
19 berdampak pada pemberlakuan kembali pembatasan pergerakan, menyebabkan
pertumbuhan pasar industri konsumen masih terus mengalami perlambatan. Namun,
Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp1,7 triliun dan peningkatan margin laba
sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk langkah-langkah
penekanan biaya operasional," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (30/4/2021).
Di tahun ini, perusahaan akan mengandalkan inovasi yang tepat sasaran
memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus berorientasi pada pertumbuhan
jangka panjang, sehingga perusahaan dapat dapat mengatasi berbagai tantangan dan
siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan ekonomi tiba. Pada
periode tersebut, tercatat nilai aset UNVR menjadi sebesar Rp21,64 triliun, mengalami
kenaikan dari posisi akhir Maret 2020 yang senilai Rp20,53 triliun. Aset lancar tercatat
mencapai Rp9,98 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp11,66 triliun. Di pos liabilitas,
terjadi penurunan tipis sepanjang kuartal I-2021 menjadi Rp15,08 triliun dari
sebelumnya Rp15,59triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp12,73 triliun
dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp2,34 triliun.
XII AKL/II- PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR 56