Page 57 - LKPD Harga Pokok Proses
P. 57
LAPORAN KEUANGAN
Literasi Pendukung
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih di akhir kuartal I-2021 lalu
senilai Rp 1,69 triliun. Nilai ini turun sebesar 8,83% year on year (YoY) dari
sebelumnya senilai Rp 1,86 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham perusahaan
juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp 45 dari Rp 49/saham.
Penurunan laba bersih ini terjadi karena pendapatan perusahaan juga turun tipis
7,80% YoY menjadi senilai Rp 10,28 triliun di akhir Maret lalu, dari sebelumnya
pendapatan perusahaan di akhir Maret 2020 yang sebesar Rp 11,15 triliun. Baik
.
penjualan di dalam dan luar negeri pada tiga bulan pertama tahun ini mengalami
penurunan. Di dalam negeri terjadi penurunan penjualan 7,58% sedangkan ekspor
turun hingga 12,19%. Baik penjualan di dalam dan luar negeri pada tiga bulan pertama
tahun ini mengalami penurunan. Di dalam negeri terjadi penurunan penjualan 7,58%
sedangkan ekspor turun hingga 12,19%. Kategori makanan menjadi penopang utama
pertumbuhan Perseroan dengan mencatat pertumbuhan 3,7%.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan penurunan ini terjadi
karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat dikarenakan Covid-19 belum
berlangsung pada kuartal I 2020. "Pascaliburan tahun baru 2021 kenaikan kasus Covid-
19 berdampak pada pemberlakuan kembali pembatasan pergerakan, menyebabkan
pertumbuhan pasar industri konsumen masih terus mengalami perlambatan. Namun,
Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun dan peningkatan margin laba
sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk langkah-langkah
penekanan biaya operasional," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (30/4/2021).
Di tahun ini, kata Ira, perusahaan akan mengandalkan inovasi yang tepat sasaran
memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus beriorientasi pada pertumbuhan
jangka panjang, sehingga perusahaan dapat dapat mengatasi berbagai tantangan dan
siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan ekonomi tiba. Pada
periode tersebut, tercatat nilai aset UNVR menjadi sebesar Rp 21,64 triliun, mengalami
kenaikan dari posisi akhir Maret 2020 yang senilai Rp 20,53 triliun. Aset lancar tercatat
mencapai Rp 9,98 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 11,66 triliun.
II AKL/II- PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR 51