Page 2 - BAB IV MONERA-converted
P. 2
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Nukleus Prokariota Prokariota
Dinding sel Tidak mengandung pepti- Mengandung peptidoglikan
doglikan
Lipid membran Beberapa hidrokarbon ber- Hidrokarbon tak bercabang
cabang
RNA polimerase Beberapa jenis Satu jenis
Intron (bagian gen yang bukan Ada pada beberapa gen Tidak ada
untuk pengkodean)
Respons terhadap antibiotik Archaebacteria Pertumbuhan terhambat
streptomisin dan kloramfenikol
Archaebacteria biasanya hidup pada habitat ekstrem, seperti sumber air panas dan telaga
garam. Berdasarkan metabolisme dan ekologinya, Archaebacteria dibagi dalam tiga kelompok
yaitu metanogen, halofil ekstrem (halofilik) dan termofil ekstrem (termoasidofilik). Kelompok
Archaebacteria ini dinamakan metanogen sesuai dengan metabolisme energi khas-nya yang
membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbondioksida (CO2). Metano-gen bersifat
anaerobik dan kemosintetik. Metanogen hidup di lumpur, rawa dan tempat-tempat yang
kekurangan oksigen. Di habitatnya, metanogen memperoleh makanan dengan membusuk-kan
sisa-sisa tumbuhan yang mati lalu menghasilkan gas metana. Beberapa metanogen juga
ditemukan bersimbiosis dengan rumen herbivora serta saluran pencernaan rayap sebagai agen
fermentasi selulosa. Contohnya Lachnospira multipara (menghi-drolisis pektin), Ruminococcus
albus (menghidrolisis glukosa) dan Succimonas amylolitica (meng-hidrolisis amilum). Bakteri
metanogen dapat bertahan hidup pada suhu tinggi karena struktur DNA, protein, dan membran
selnya telah beradaptasi. Bakteri metanogen dapat tumbuh dengan baik pada suhu 98 C dan akan
o
mati pada suhu di bawah 84 C.
o
Archaebacteria dibagi dalam tiga kelompok :
1. Metanogen (membentuk gas metana).
2. Halofilik (hidup di tempat berkadar garam tinggi).
3. Termo asidofilik (hidup di tempat yang asam dan bersuhu tinggi).
Hampir semua Archaebacteria menempati lingkungan ekstrem artinya lingkungan dimana tidak
semua makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya contoh lingkungan ekstrem yaitu : air
panas, dasar laut yang dalam, laut dengan kadar garam yang tinggi bahan ada yang hidup di
lingkungan yang sangat asam seperti lambang, contoh : bakteri asidofil. Archaebacteria
bereproduksi dengan cara pembelahan biner, pembelahan berganda, pembentukan tunas dan
fragmentasi.
Peranan Archaebacteria bagi kehidupan manusia :
1. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau detergen untuk mening-
katkan kemampuan sabun cuci dan detergen pada suhu dan pH tinggi.
2. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya
tumpahan minyak.
3. Beberapa jenis enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan untuk
mengubah pati jagung menjadi dekstrim (sejenis karbohidrat).
B. Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri yang sesungguhnya. Bakteri adalah organisme prokariota uni-
seluler yang hidup di sekitar kita dan juga di dalam tubuh kita yang dipelajari dalam ilmunya yang
disebut bakteriologi.
1. Ciri-ciri bakteri
Secara umum adalah :
a. Berukuran kecil (diameter 0,5 – 1 mikron dengan panjang 1 – 20 mikron) sehingga sering
disebut mikroorganisme.
b. Dinding selnya tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan.
c. Hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
d. Bersifat uniseluler (terdiri dari satu sel).
e. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti sel).
f. Bersifat kosmopolit (habitatnya meliputi daerah yang luas).
g. Hidup soliter atau berkoloni.