Page 25 - eMODUL KIMIA LINGKUNGAN (LAPISAN OZON)
P. 25
Suhu AC dipengaruhi oleeh semakin banyaknua orang pada ruang tersebut, jika semakin banyak orang pada ruangan itu maka semakin besar juga daya AC yang di gunakan karena dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi, juga dengan ruangan besar. Suhu yang dikeluarkan AC kadang terasa terlalu dingin, cukup dingin dan kurang dingin sebagainya pada kulit manusia (Yanto, 2017).
Mesin pendingin sekarang sudah makin banyak digunakan berdasarkan kemajuan teknologi serta meningkatnya taraf hidup. Pemakaian umum yaitu oada pengawetan makaan. Makanan cepat busuk di suhu biasa (suhu kamar) disebabkan temperatur biasa bakteri berkembang menjadi lebih cepat, namun di suhu 4,4° 𝐶 atau 40 ° 𝐹 (suhu biasa dalam mendinginkan makanan), bakteri berkembang lambat sehingga makanan menjadi tahan lama (Phie dkk, 2015).
Refrigen sebagai fluida media penyerapan kalor memgang peranan penting untuk proses refrigerasi atau mesin pendingin. Jumlah dari masa refrigeran yang tersedia pada sistem menentukan besatrnya kalor yang mampu diserap, artinya berkorelasi pada unjuk kerja sistem. Pengisian refrigeran didasarkan visual artinya melihat kondisi sight glass, jika yang nampak pada sight glass bening atau tidak adanya gelembung dari fluida refrigeran maka pengisian itu di katakan selesai. Pengisian itu bersifat relatif, tergantung atas pengalaman setiap individu pengisi refrigeran serta tidak menjamin hasil yang paling optimum dari sistem refigerasi. Acuan lain dipakai pada pengisiam refrigeran yaitu tekanan kerja pada sisi tekanan hisap atau tekan. Tekanan dipengaruhi oleh keadaan sistem refrigerasi. Oleh sebab itu dalam mengetahui jumlah rfrigeran yang paling optimum maka harus dilaksanakan penelitian secara variasi jumlah massa refrigeran yang ada pada sistem serta dilakukan pengukuran parameter- parameter yang menunjang unjuk kerja sistem agar bisa diketahui jumlah refrigeran yang paling tepat pada sistem refrigerasi itu (Nurhadi dkk.,2010)
15

