Page 83 - BAHAN AJAR PRAKTIKUM BIOKIMIA 1 BERBASIS KONSTRUKTIVISME 5 FHASE NEDDHAM
P. 83

       5. Penentuan Kadar Protein Secara Biuret
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah yang direncanakan adalah Mahasiswa Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri (CPMK3), sedangkan kemampuan akhir pada percobaan ini adalah Mahasiswa mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri (Sub-CPMK4). Pengalaman belajar yang diperoleh adalah mahasiswa melaksanakan praktikum: merencanakan, mengamati, menganalisis, mengelaborasi, membuat dan mensubmit Laporan di https://elearning.unsri.ac.id dan di google classroom.
a. Orientasi
Pengukuran kadar protein dapat dilakukan dengan metode biuret karena metode ini didasarkan pada pengukuran serapan cahaya berwarna ungu dari protein yang bereaksi dengan pereaksi biuret dimana yang membentuk kompleks adalah protein dengan ion Cu2+ yang terdapat dalam pereaksi biuret dalam suasana basa. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diserap oleh spektrofotometer maka semakin tinggi pula kandungan protein yang terdapat dalam zat tersebut. Keuntungan dari metode biuret ini adalah bahan yang digunakan relatif murah akan tetapi kelemahan dari metode ini adalah sensitivitas terhadap bahan yang diidentifikasi rendah sehingga diperlukan bahan dalam jumlah yang tidak sedikit. Protein standar yang digunakan adalah BSA (Bovine Serum Albumin) atau albumin serum sapi. Albumin merupakan salah satu jenis
80
 





























































































   81   82   83   84   85