Page 26 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1
P. 26
3. Reaksi Uji Protein Lanjutan
A. Dasar Teori
1. Pengendapan dengan Alkohol
Pengujian protein menggunakan metode pengendapan alkohol merupakan kompetisi komposisi antara air protein dan alkohol air. Alkohol dapat mengendapkan protein karena gugus fungsi alkohol mengikat lebih kuat ke air dan akibatnya kelarutan protein dalam air berkurang. Dalam protein yang diakhiri dengan C, asam amino terbuka dapat bereaksi dengan alkohol dalam kondisi asam untuk membentuk ester protein. Terbentuknya ester ini ditunjukkan dengan adanya endapan yang terbentuk (Rismaka, 2009). Alkohol juga mampu merusak ikatan hidrogen antar gugus amida yang terdapat pada struktur sekunder protein sehingga protein kehilangan air dan akhirnya mengendap (Awan, 2012).
Etanol digunakan untuk mengendapkan protein selama berbagai proses, termasuk pemurnian dan kristalisasi. Untuk menjelaskan mekanisme pengendapan protein oleh alkohol, telah menyelidiki kelarutan dan perubahan struktural protein pada berbagai konsentrasi alkohol. Konformasi lisozim putih telur ayam berubah dari asli menjadi struktur kaya ∝-heliks dengan adanya etanol pada konsentrasi di atas 60%. Kelarutan lisozim berkurang dengan meningkatnya konsentrasi etanol, meskipun pembentukan gel pada konsentrasi etanol antara 60% dan 75% mencegah pengukuran kelarutan yang akurat. Lisozim yang dimodifikasi SH menunjukkan struktur yang sebagian besar tidak terlipat dalam air dan struktur ∝-heliks dengan adanya etanol. Lebih penting lagi, kelarutan molekul lisozim yang dimodifikasi secara kimia menurun dengan meningkatnya konsentrasi etanol. Tidak ada indikasi peningkatan kelarutan pada pembukaan molekul lisozim oleh etanol, yang menunjukkan bahwa setiap interaksi yang menguntungkan antara etanol dengan rantai samping hidrofobik, jika memang terjadi, diimbangi oleh interaksi yang tidak menguntungkan antara etanol dengan rantai samping hidrofilik dan ikatan peptida.
19