Page 60 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1
P. 60
8. Kromatografi Lapis Tipis A. Dasar Teori
Pada umumnya asam amino diperoleh sebagai hasil hidrolisis protein, baik menggunakan enzim maupun asam. Dengan cara ini diperoleh campuran bermacam-macam asam amino dan untuk menentukan jenis asam amino maupun kuantitas masing-masing asam amino perlu diadakan pemisahan antara asam-asam amino tersebut. Secara umum ada tiga gugus yang reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil, gugus amino, dan gugus rantai samping. Ketiga gugus ini dapat diidentifikasi melalui uji spesifik, diantaranya adalah dengan melalui tes ninhydrin, dan sebagainya. Akan tetapi, selain uji spesifik berdasarkan ciri khas reaksi kimianya, asam amino dapat pula diidentifikasi bahkan dipisahkan dengan beberapa metode, salah satunya adalah melalui kromatografi.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Metode kromatografi bermacam-macam, dapat digolongkan berdasarkan mekanisme pemisahannya serta alat yang digunakan. Salah satu jenis kromatografi adalah kromatografi lapis tipis (KLT). Kromatografi lapis tipis merupakan suatu metode pemisahan suatu senyawa berdasarkan perbedaan distribusi fase antara fase diam dan fase gerak. Kromatografi jenis ini murah dan mudah dilakukan serta rutin digunakan di berbagai laboratorium.
Prinsip pemisahan asam amino dengan metode KLT adalah dimana suatu analit bergerak melintasi lapisan fase diam di bawah pengaruh fase gerak, yang bergerak melalui fase diam. Semakin polar suatu senyawa fase gerak, semakin besar partisi ke dalam fase diam gel silika, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan fase gerak untuk bergerak menyusuri plat sehingga semakin pendek jarak tempuh senyawa tersebut menaiki plat dalam waktu tertentu. Kromatografi jenis ini murah dan mudah dilakukan serta rutin digunakan di berbagai
53