Page 92 - Buku Ajar Video Pembelajaran Praktikum Biokimia 1
P. 92

     B.
4. Uji Barfoed
Uji barfoed adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui adanya monosakarida pereduksi dalam sampel atau bahan. Prinsip percobaan uji Barfoed didasarkan pada karbonil bebas karbohidrat dengan larutan kayu bakar (Cu2+) dalam suasana asam yang bereaksi dengan Cu2O membentuk endapan merah bata. Larutan Barfoed (campuran tembaga asetat dan asam asetat) akan bereaksi dengan gula pereduksi (monosakarida) untuk menghasilkan endapan ubin merah kuprooksida. Dalam lingkungan asam ini, gula pereduksi yang termasuk dalam kelompok polisakarida bereaksi sangat lambat dengan larutan Barfoed sehingga memberikan endapan merah hanya untuk periode percobaan yang lama (Sudarmadji, 2007).
Dalam percobaan uji Barfoed, karbohidrat direduksi dalam lingkungan asam. Dalam asam, gula atau polisakarida akan terhidrolisis sebagian menjadi sebagian kecil monomernya. Ini adalah dasar untuk perbedaan antara monosakarida, disakarida/disakarida, dan polisakarida. Monomer gula dalam hal ini bereaksi dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna biru. Dibandingkan dengan monosakarida, gula yang dihidrolisis asam mengandung tingkat monosakarida yang lebih rendah, sehingga intensitas biru yang dihasilkan lebih rendah daripada larutan monosakarida. Disakarida juga akan memberikan hasil yang positif pada larutan yang memberikan warna biru dan pada bagian bawahnya terdapat endapan kemerahan bila dididihkan cukup lama sehingga terjadi hidrolisis (Razuna, 2010).
Hasil Pengembangan Video
Proses pembuatan dan pengembangan video Praktikum uji karbohidrat sesuai dengan yang telah dijelaskan (halaman 6). Untuk pengambilan video praktikum percobaan ini di laboratorium kimia universitas sriwjaya (indralaya). Adapun hasil pengembangan videonyya adalah sebagai berikut:
85




























































































   90   91   92   93   94