Page 21 - Produk Cheduty 2025
P. 21
Enzim Papain
Enzim adalah molekul protein yang berfungsi sebagai biokatalisator
dalam reaksi kimia, termasuk dalam sistem metabolisme makhluk hidup.
Salah satu enzim proteolitik yang penting adalah papain, yang diperoleh dari
getah putih buah, daun, dan batang pepaya (Carica papaya). Getah ini
mengandung enzim papain dalam jumlah tinggi, yang dapat diekstrak
terutama dari buah pepaya yang masih mentah. Papain merupakan enzim
proteolitik yang mampu memecah ikatan peptida dalam protein menjadi
peptida pendek dan asam amino (Aravind & Prasad, 2021).
Papain sebagai enzim terdiri dari lebih dari 50 jenis asam amino
penyusunnya. Beberapa di antaranya termasuk valin, isoleusin, leusin, tirosin,
fenilalanin, histidin, lisin, asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin,
glisin, alanin, arginin, triptofan, dan sistein. Sistein dan histidin secara khusus
berperan penting dalam situs aktif papain yang menentukan aktivitas
katalitik enzim ini (Goulet & Dutilleul, 2020). Papain biasanya berbentuk
serbuk higroskopis berwarna putih keabu-abuan, yang larut dalam air dan
gliserol namun tidak larut dalam pelarut organik umum seperti etanol atau
eter.
Secara fungsional, enzim papain bekerja dengan menghidrolisis ikatan
peptida dalam protein makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana
seperti oligopeptida dan asam amino bebas. Proses ini membuat protein
lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh, sehingga mendukung
kelancaran metabolisme. Oleh karena itu, papain sering digunakan dalam
suplemen pencernaan serta dalam industri makanan sebagai pelunak daging
(Kumar et al., 2022).
Papain berfungsi memecah protein menjadi peptida dan asam amino
yang lebih sederhana melalui proses hidrolisis. Kemampuan ini membantu
mempercepat pencernaan protein dalam saluran pencernaan, meningkatkan
penyerapan zat gizi, dan memperlancar proses metabolisme tubuh. Selain itu,
papain juga memiliki aktivitas antiinflamasi dan digunakan dalam
pengobatan luka serta gangguan pencernaan (Gurung et al., 2015).
Selain papain, pepaya juga mengandung berbagai senyawa bioaktif
seperti alkaloid, saponin, flavonoid, karpain, dan tanin. Alkaloid bersifat
antibakteri, sedangkan saponin bertindak sebagai antiseptik dan memiliki
efek bakteriostatik yang berguna untuk mengatasi infeksi pada kulit dan
mukosa. Flavonoid dikenal karena efek antioksidan, antiinflamasi, antibakteri,
dan analgesiknya. Karpain, senyawa khas dalam daun pepaya, efektif dalam
menghambat pertumbuhan bakteri. Tanin berperan sebagai astringen,
antimikroba, dan antidiare, serta sering digunakan dalam pengobatan
tradisional (Otsuki et al., 2010; Krishna et al., 2008).