Page 234 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT

Teknik rekayasa genetika hanya digunakan ketika: 1) sifat yang akan diperkenalkan tidak ada diplasma nutfah tanaman; 2) sifat tersebut sangat sulit untuk diperbaiki dengan cara konvensional metode pemuliaan; dan 3) akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperkenalkan dan/atau memperbaiki sifat tersebut pada tanaman dengan metode pemuliaan konvensional. Pemuliaan tanaman modern adalah proses multidisiplin dan terkoordinasi di mana: sejumlah besar alat dan elemen teknik pemuliaan konvensional, bioinformatika, biokimia, genetika molekuler, biologi molekuler dan genetika rekayasa dimanfaatkan dan terintegrasi.
2) Pengembangan tanaman transgenik
Meskipun ada banyak teknik yang beragam dan kompleks yang terlibat dalam Teknik genetika, prinsip dasarnya cukup sederhana. Namun, sangat penting untuk mengetahui mekanisme aksi biokimia dan fisiologis, regulasi ekspresi gen dan keamanan gen dan produk gen yang akan dimanfaatkan. Proses rekayasa genetika membutuhkan beberapa Langkah sebagai berikut.
Langkah 1. Ekstraksi asam nukleat (DNA/RNA)
Ekstraksi asam nukleat, baik DNA atau asam ribonukleat (RNA) adalah langkah
pertama dalam proses rekayasa genetika. Oleh karena itu penting bahwa metode yang dapat diandalkan tersedia untuk mengisolasi komponen ini dari sel. Dalam isolasi prosedur apapun, langkah awal adalah gangguan sel organisme yang diinginkan, yang mungkin virus, bakteri atau sel tumbuhan, untuk mengekstrak asam nukleat. Setelah serangkaian langkah kimia dan biokimia, asam nukleat yang diekstraksi dapat diendapkan untuk membentuk pelet DNA/RNA seperti benang.
Langkah 2. Kloning gen
Langkah kedua adalah kloning gen. Pada dasarnya ada empat tahap dalam setiap cloning eksperimen: pemurniani fragmen DNA, bergabung ke vektor, propagasi di sel inang, dan pemilihan urutan yang diperlukan (seleksi). Dalam ekstraksi DNA, semua DNA dari organisme yang diinginkan diekstraksi. DNA genomik ini diperlakukan dengan spesifik enzim yang disebut enzim restriksi memotongnya
227