Page 236 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 236

      terhadap mendeteksi sel yang mengandung gen yang disisipkan. Sel yang bertahan dari penambahan agen penanda ke media pertumbuhan menunjukkan adanya gen yang disisipkan. Meskipun peningkatan resistensi antibiotik pada manusia dan hewan tidak mungkin terjadi dengan menggunakan penanda resistensi antibiotik, gen yang mengkode resistensi terhadap antibiotik non medis lebih disukai. Selain itu, telah dikembangkan jenis alternatif gen penanda yang terkait dengan metabolisme tanaman seperti fosfomannosa isomerase, xilosa isomerase dan lain-lain.
Gen reporter diklon ke dalam vektor di dekat gen yang diinginkan, untuk memfasilitasi identifikasi sel yang diubah serta untuk menentukan ekspresi yang benar dari gen yang disisipkan. Gen reporter yang telah digunakan meliputi: gen beta glukuronidase (gen gusA) yang bekerja pada substrat tertentu yang menghasilkan produk biru, sehingga membuat sel yang ditransformasi menjadi biru; protein fluorescent hijau (gfp) yang memungkinkan sel-sel yang berubah bersinar di bawah lampu hijau; dan gen luciferase yang memungkinkan sel bersinar dalam gelap.
Beberapa urutan genetik juga dapat diklon di depan urutan promotor (peningkat) atau di dalam urutan genetik itu sendiri (intron, atau urutan non- coding) untuk mempromosikan ekspresi gen. Contohnya adalah kloning dari promotor virus mosaik kembang kol di depan promotor tanaman. Setelah gen yang diinginkan dikemas bersama dengan promotor, reporter, dan gen penanda, gen tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bakteri untuk memungkinkan pembuatan banyak salinan paket gen. DNA yang diisolasi dari klon bakteri kemudian dapat digunakan untuk transformasi sel tanaman menggunakan bombardir partikel. Namun, jika penggunaan bakteri Agrobacterium tumefaciens lebih disukai dalam transformasi tanaman, seluruh paket gen harus diklon di antara dua sekuens perbatasan (batas kiri dan kanan) dari plasmid vektor biner. Ini akan memungkinkan pemrosesan Agrobacterium sehingga hanya DNA transfer (T-DNA) yang akan dimasukkan ke dalam genom tanaman.
229
   






























































































   234   235   236   237   238