Page 246 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 246
Beberapa pertanyaan masyarakat tentang tanaman trasngenik dapat dirangkum sebagai berikut.
1. Bagaimana keamanan pangan hasil rekayasa genetika?
Sebelum makanan dan produk RG yang terbuat dari tanaman RG disetujui untuk digunakan, mereka telah menjalani pengujian keamanan oleh perusahaan atau lembaga yang mengembangkannya. Data ditinjau oleh badan pengatur pemerintah dan peninjau ilmiah berdasarkan protokol yang diterima secara internasional. Makanan RG juga diuji oleh kelompok luar dan hasilnya dipublikasikan dalam jurnal peer review. Proses ini sebanding dengan penilaian keamanan untuk obat-obatan farmasi dan biomarker; perusahaan farmasi menyediakan data keamanan yang kemudian ditinjau oleh para ilmuwan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA). Sampai saat ini semua produk RG di pasar telah menjalani tinjauan penuh oleh badan pengatur terkait keamanan dan konten relatif terhadap formulir yang tidak dimodifikasi. Mengirimkan data keamanan adalah demi kepentingan terbaik pengembang mengingat kewajiban hukum yang timbul jika masalah dengan makanan muncul setelah pengenalan pasar. Di Indonesia produk obat-obatan dan makanan juga harus mendapatkan ijin dari BPOM Republik Indonesia sebelum beredar di pasaran.
2. Apa yang terjadi pada DNA ketika dimakan?
DNA secara kimiawi terlepas dari sumbernya dan sebagian besar terdegradasi selama pemrosesan industri dan di saluran pencernaan. Fragmen kecil dapat dideteksi pada jaringan tubuh tertentu, seperti leukosit, hati, dan limpa. Asupan DNA manusia setiap hari dalam makanan diperkirakan 0,1-1g. Perkiraan total asupan DNA transgen harian dapat dihitung dengan asumsi 50% makanan berasal dari makanan RG dan transgen mewakili sekitar 0,0005% dari total DNA dalam makanan, sebagai 0,5-5ug/hari. Pada Juli 2007, Otoritas Keamanan Pangan Eropa merilis pernyataan tentang nasib gen dan protein dalam makanan dan pakan: “Setelah konsumsi, degradasi cepat menjadi fragmen DNA atau peptida pendek diamati di saluran pencernaan hewan dan manusia” dan “Untuk Saat ini, sejumlah besar penelitian eksperimental dengan ternak telah menunjukkan bahwa fragmen
239