Page 66 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 66
B. KROMOSOM
Istilah "kromosom" digunakan untuk merujuk pada molekul asam nukleat yang merupakan gudang informasi genetik dalam virus, bakteri, sel eukariotik. Pada sel eukariotik kromosom mengandung protein histon yang mengikat dan memadatkan struktur molekul DNA. Siklus sel eukariotik menghasilkan perubahan yang mencolok dalam struktur kromosom. Dalam sel eukariotik yang tidak membelah (dalam G0) dan sel-sel dalam interfase (G1, S, dan G2), bahan kromosom, kromatin, bersifat amorf dan tampaknya tersebar secara acak di bagian-bagian tertentu dari nukleus. Pada fase S interfase, DNA dalam keadaan amorf ini bereplikasi, setiap kromosom menghasilkan dua anak kromosom (disebut kromatid anak) yang tetap berhubungan satu sama lain, setelah replikasi selesai kromosom menjadi jauh lebih padat selama profase mitosis, mengambil bentuk sejumlah spesies spesifik dari pasangan kromatid.
Kromatin adalah kompleks yang terdiri dari serat yang mengandung protein dan DNA dalam massa yang kira-kira sama, bersama dengan sejumlah kecil RNA. DNA dalam kromatin sangat erat terkait dengan protein yang disebut histon, yang mengemas dan menyusun DNA menjadi unit struktural yang disebut nukleosom. Juga ditemukan dalam kromatin banyak protein non histon, beberapa di antaranya membantu mempertahankan struktur kromosom, yang lain mengatur ekspresi gen tertentu. Dimulai dengan nukleosom, DNA kromosom eukariotik dikemas ke dalam suksesi struktur tingkat tinggi yang pada akhirnya menghasilkan kromosom kompak yang terlihat dengan mikroskop cahaya.
Gambar 48 Kromosom eukariotik (Sumber: Nelson & Cox, 2004)
59