Page 71 - BUKU AJAR ASAM NUKLEAT
P. 71
kemudian memfasilitasi pembentukan inti nukleosom di dekatnya. Penempatan inti nukleosom yang tepat dapat berperan dalam ekspresi beberapa gen eukariotik.
DNA Bakteri Juga Sangat Terorganisir. DNA bakteri dipadatkan dalam struktur yang disebut nukleoid, yang dapat menempati sebagian besar volume sel (Gbr. 52). DNA tampaknya melekat pada satu atau lebih titik ke permukaan bagian dalam membran plasma. Lebih sedikit yang diketahui tentang struktur nukleoid daripada kromatin eukariotik. Dalam E. coli, struktur seperti perancah muncul untuk mengatur kromosom melingkar menjadi serangkaian domain melingkar, seperti yang dijelaskan di atas untuk kromatin. DNA bakteri tampaknya tidak memiliki struktur yang sebanding dengan organisasi lokal yang disediakan oleh nukleosom pada eukariota. Protein mirip histon berlimpah di E. coli-contoh yang paling baik dicirikan adalah protein dua subunit yang disebut HU (Mr 19.000), tetapi protein ini mengikat dan berdisosiasi dalam beberapa menit, dan tidak ditemukan struktur histon DNA yang teratur dan stabil.
Gambar 52 Sel E. coli menunjukkan nukleoid. (Sumber: Nelson & Cox, 2004)
DNA diwarnai dengan pewarna yang berfluoresensi saat terkena sinar UV. Area terang mendefinisikan nukleoid. Perhatikan bahwa beberapa sel telah mereplikasi DNA mereka tetapi belum mengalami pembelahan sel dan karenanya memiliki banyak nukleoid.
Kromosom bakteri adalah molekul yang relatif dinamis, mungkin mencerminkan persyaratan untuk akses yang lebih siap ke informasi genetiknya. Siklus pembelahan sel bakteri bisa sesingkat 15 menit, sedangkan sel eukariotik yang
64