Page 48 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 48

 Mela Teti Anggini
Salah satu jenis pakan yang banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh para peternak khususnya peternak sapi saat ini yaitu pakan fermentasi jerami. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton per hektar satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan. Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik dan subtropik, terutama sebagai makanan ternak pada saaat musim kemarau, akan tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai gizi yang rendah yaitu rendahnya kandungan protein kasar, lignin dan silika.
Kualitas jerami padi dapat ditingkatkan baik secara kimia maupun biologi. Peningkatan jerami padi melalui biologi adalah melalui fermentasi. Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi sederhana yang melibatkan mikroorganisme dengan tujuan menghasilkan suatu produk yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur yang lebih baik memperpanjang masa penyimpanan, mengendalikan pertumbuhan mikrobia, mempertahankan gizi yang dikehendaki, menciptakan kondisi kurang memadai untuk mikrobia kontaminan. Cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik.
Cara meningkatkan produktivitas sapi ternak bukan hanya dari pangan yang diberikan, dibutuhkan juga suplemen ataupun asupan vitamin untuk hewan ternak tersebut. Irsan (1997) menyatakan bahwa pakan suplemen berbentuk blok memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ternak sapi. Pertumbuhan adalah pertambahan bobot badan atau ukuran tubuh sesuai dengan umur sedangkan perubahan ukuran tubuh serta fungsi dari berbagai bagian tubuh semenjak embrio sampai mencapai dewasa tubuh. Proses pertumbuhan dimulai semenjak awal terjadinya pembuahan yang menghasilkan embrio hingga lahir dan dilanjutkan sampai sapi menjadi dewasa pertumbuhan ini meliput pertumbuhan sel, organ dan jaringan dari individu (Sugeng, 2002). Faktor yang mpengaruhi pertumbuhan adalah makanan, umur, bangsa, jenis kelamin, bobot lahir, dan lingkungan. Siregar (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan bobot badan sapi ditentukan oleh faktor jenis sapi ,jenis kelamin, umur, ransum, atau pakan yang diberikan dan teknik pengelolaannya. Suplemen ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas sapi ternak dan dibarengi dengan pemberian pakan yang jauh lebih menguntungkan daripada rumput seperti biasanya yaitu pakan fermentasi jerami.
Bahan Ajar Kimia Wirausaha Sapi | 45






























































































   46   47   48   49   50