Page 50 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 50
Kemudian kandang juga memerlukan lahan atau tanah yang dapat disewa dengan harga kisaran 4 juta rupiah setiap tahunnya. Selain menyewa tanah, juga harus dibangun dan dibuat tempat atau kandang untuk peternakan sapi tersebut dengan kisaran modal 7 juta rupiah. Terlepas dari hal-hal itu, peralatan makan, minum, pembersih, selang, timba, dan lainnya juga harus dibeli dan disiapkan modal kisaran 1,2 juta rupiah. Dari keempat pokok yang sudah disebutkan tadi dan harus disiapkan oleh seorang calon peternak sapi maka didapatkan total dana yang dibutuhkan yaitu sebesar 62,2 juta rupiah.
Tidak hanya keempat pokok yang sudah disebutkan itu, masih ada banyak hal-hal yang harus dibeli untuk menunjang berlangsungnya peternakan sapi yang memadai. Seperti makanan tambahan senilai Rp 15.000,- per hari, sebulan Rp 450.000. Konsentrat Rp 100.000,- per hari, sebulan Rp 3.000.000. Vaksin Rp 15.000,- per hari, sebulan Rp 450.000. Vitamin sekitar Rp 20.000,- per hari. Sebulan Rp 600.000. Obat sekitar Rp 20.000,- per hari. Sebulan Rp 600.000. BBM, air, listrik, dan lainnya Rp 1.000.000. Kawin dianggarkan Rp 150.000. Biaya lain-lain Rp 300.000. Apabila dijumlahkan maka didapatkan total harga senilai Rp 6.550.000. Ditambahkan dengan total biaya keempat pokok yang sudah disebutkan diawal tadi yaitu Rp 62.200.000 + Rp 6.550.000,- maka didapatkan total keseluruhan yaitu sekitar Rp 68.750.000. Hal tersebut memang harus dikorbankan demi tercapainya sebuah usaha yang cukup menjanjikan. Akan tetapi modal yang mencukupi juga tidak sepenuhnya menjamin keberhasilan sebuah usaha. Dibutuhkan strategi dan rencana yang matang dan sempurna guna menunjang usaha yang sedang dilakukan. Strategi pemberian pakan fermentasi jerami dan suplemen yang baik dapat dipastikan akan membantu untuk melancarkan usaha para calon peternak sapi yang tengah merintis dan membangun peternakan sapi.
Daftar Pustaka
Abutani, S. A., Rahim, S., & Noverma, N. (2010). Respon Pemberian “Blok Suplemen ”Berbasis
Bahan Lokal Terhadap Pertambahan Bobot Sapi Bali. Jurnal Sain Peternakan Indonesia,
5(1), 65-69.
Lasfeto, D. B., Setyorini, T., & Lada, Y. A. (2017). DESAIN SISTEM MONITORING TERNAK SAPI
BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK SISTEM PENGGEMBALAAN LEPAS DI
TIMOR BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Prosiding Semnastek.
Maritha, V. (2019). Analisis Vitamin B6 (Piridoksin) pada Sediaan Tablet Multivitamin
Neurotropik Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Farmasi Sains dan Terapan,
6(1), 34-37.
Sarungu, Y. T., Ngatin, A., & Sihombing, R. P. (2020). Fermentasi Jerami sebagai Pakan
Tambahan Ternak Ruminansia. Fluida, 13(1), 24-29.
Soekarno, J. S. (2019). LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR PETERNAKAN SAPI PERAH MODERN DI PAKEM, YOGYAKARTA DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS (Doctoral dissertation, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta).
Syah, A., & Nadia, N. (2022). FERMENTASI JERAMI SEBAGAI PAKAN TAMBAHA TERNAK
RUMINANSIA. SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 173 178.
Bahan Ajar Kimia Wirausaha Sapi | 47