Page 70 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 70
Okta Diniarti
Pembudidayaan peternakan sapi, dapat dilakukan dengan langkah awal yaitu merencanakan desain dan tempat yang cocok untuk budidaya sapinya. Selanjutnya akan dilakukan perencanaan anggaran atau biaya terkait hal tersebut. Misalnya Investasi awal dan modal usaha ternak sapi (Perkiraan). Beli sapi : Rp. 10.000.000,- x 7 = Rp. 70.000.000,- Sewa tanah : Rp. 5.000.000,- per tahun Membuat kandang : Rp. 10.000.000,- Peralatan (tempat makan minum, pembersih, selang, timba, dan lainnya) : Rp. 2.000.000,- Total atau jumlah : Rp. 87.000.000,- Sedangkan Biaya operasional (Perkiraan). Biaya untuk penggemukan sapi atau perawatannya : Makanan tambahan senilai Rp. 20.000,- perhari jadi satu bulan : Rp. 600.000,- Konsentrat Rp. 100.000,- perhari jadi satu bulan : Rp. 3.000.000,- Vaksin Rp. 20.000,- perhari jadi satu bulan : Rp. 600.000,-Vitamin sekitar Rp. 25.000,- perhari jadi satu bulan : Rp. 750.000,- Obat sekitar Rp. 25.000,- perhari jadi satu bulan : Rp. 750.000,- BBM, Air, Listrik, dan lainnya Rp. 1.500.000,- Kawin dianggarkan Rp. 200.000,- Biaya lainnya Rp. 300.000,-Total atau jumlah : Rp. 7.700.000,-.
Dalam pembudidayaan sapi ini, selain itu dapat juga digunakanlah jenis pakan basal jerami padi sebagai alternatif dalam meningkatkan produktivitas peternakan sapi. Dimana akan dimanfaatkanlah limbah dari jerami padi yang difermentasi dahulu untuk meningkatkan kualitas sebagai pakan basal sekaligus menjaga lingkungan yang asri dengan melakukan reboisasi dan penanaman sistem tiga strata pada lahan pertanian dan pemupukan pupuk organic kompos kotoran sapi. Fermentasi jerami padi ini menggunakan bakteri selulolitik dimana fermentasi ini juga dilakukan dengan cara membuat media pembiakan campuran bekatul, molasis, dan starter sesuai dosis ditambah air dan diaduk sampai mamel. Kemudian disebarkan pada jerami padi secara berlapislapis dan ditutup diselimuti terpal selama 5 sampai 7 hari dipanen. Sebelum diberikan pada sapi dianginanginkan atau dikeringkan untuk stok dan daya simpan yang lama. Fermentasi limbah agroindustri lokal dari kombinasi kulit daging kelapa (KDK), kulit biji kedelai (KBK) dan onggok yang disebut KKO dalam kondisi kering udara yang dikombinasikan 60% : 20% dan 20% dengan menggunakan kultur bakteri selulolitik Cellulomonas sebanyak 108 cfu/ g BK bahan dengan kelembaban 60%, diaduk merata, dimasukkan dalam polybag dan lama inkubasi 8 hari secara anaerob pada suhu ruang sekitar 25 – 27oC.
Pembuatan suplemen UMB dilakukan dengan membuat adonan dari campuran urea 3%, molasses 32%, pollard 15%, bekatul 10%, KKOF 35%, mineral mix 3%, garam dapur 2% ditambah semen abu-abu sebanyak 12%, diaduk homogen, ditambah air hangat sambil diaduk merata sampai basah. Penggunaan urea dalam pakan ruminansia dibatasi 2-3% dan perlu dicampur dengan karbohidrat mudah tercerna seperti molasis untuk mempercepat sintesa protein mikroba. Adonan UMB basah dicetak dalam paralon ukuran 3 dim, bagian tengah lubang dipadatkan dengan tekanan dan adonan dikeluarkan dengan mengangkat paralon dan
Bahan Ajar Kimia Wirausaha Sapi | 67