Page 33 - Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 2
P. 33
Kesalahan titrasi merupakan kesalahan yang terjadi bila titik akhir titrasi tidak tepat sama dengan titik ekivalen ( ≤ 0,1 % ) disebabkan kelebihan titran, indikator bereaksi dengan titrat, atau indikator bereaksi dengan titran.
Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang warnanya bergantung pada pH larutan, atau zat yang dapat menunjukkan sifat asam, basa dan netral. Batas- batas pH dimana indikator mengalami perubahan warna disebut trayek indikator. Indikator asam basa yang digunakan tidak hanya sintetis tapi juga dapat dibuat dari bagian tanaman berwarna yang disebut indikator alami. Saat ini banyak indikator alami yang telah digunakan untuk mengklasifikasikan suatu senyawa apakah bersifat asam atau basa. Penggunaan indikator alami tidak hanya sebatas penentuan suatu senyawa bersifat asam atau basa, tetapi juga dapat dijadikan indikator alternatif dalam titrasi asam basa. Indikator sintetis pembuatannya menggunakan zat-zat kimia yang mahal dan sulit didapatkan. Contoh indikator Phenolftalein merupakan indikator sintetis yang lazim digunakan dalam titrasi asam basa dibuat dengan bahan fenol dan ftalat anhidrida melalui reaksi kondensasi. Dengan penerapan kimia hijau kita dapat menggantikan indikator sintetis tersebut dengan bougenville merah, buah naga, bayam merah.
Syarat indikator asam basa:
1. Bersifat Netral.
2. Dapat terionisasi dalam larutan.
3. Memberi warna yang berbeda dalam lingkungan asam dan basa.
4. Memberi warna tertentu dalam asam tapi tidak berwarna dalam basa.
5. Dapat bereaksi dalam asam dan basa
27