Page 39 - Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar K5FN
P. 39
Pada tahap perencanaan dilakukan analisis kebutuhan dan perumusan tujuan pengajaran. Pada tahap ini dilakukan wawancara, observasi, dan pemberian angket kepada siswa serta perumusan tujuan pengajaran yang akan dicapai oleh siswa. Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini dilakukan proses pengembangan prototipe. Level ini meliputi pengembangan topik, penyusunan, pembuatan portotipe yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pada level evaluasi, prototipe yang dihasilkan akan dievaluasi untuk mendapatkan validitas prototipe tersebut. Pada tahap ini evaluasi dilakukan dengan melakukan uji prototipe dan merevisi berdasarkan rekomendasi yang telah diperoleh dari para pakar.
vii) Model Tessmer
Tessmer (1998) menyatakan bahwa proses penelitian pengembangan bahan ajar dapat dibagi menjadi dua yang utama, yaitu pengembangan dan evaluasi formatif. Berfokus pada penilaian formatif, Tessmer (1998) percaya pada proses penilaian yang sistematis dan empiris. Hal ini penting agar kelemahan bahan ajar yang telah dikembangkan selama pengembangan dapat diperbaiki sekaligus meningkatkan efektifitas dan efisiensi bahan ajar. penilaian ini terdiri dari lima tingkatan, yaitu penilaian diri, tinjauan pakar, penilaian satu lawan satu, penilaian kelompok kecil, dan uji lapangan. Penilaian Tessmer (1998) digambarkan seperti Gambar 5. di bawah ini:
34