Page 52 - Buku Ajar Administrasi dan Manajemen
P. 52
operasional,yaitu:
1 Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah yang dimana pemimpin sebagai komunikator.
2 Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah yang memiliki dua tahap. Tahap pertama yaitu usaha dalam menetapkan keputusan dan tahap kedua adalah konsultasi sedang dalam pelaksaan dan setelah keputusan ditetapkan. Konsultasi ini diperlukan agar dapat diperoleh umpan balik (feed back) agar keputusan yang telah ditetapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan.
3 Fungsi Partisipasi
Partisipasi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Dalam fungsi ini, pemimpin akan mengaktifkan anggotanya dalam mengambil dan melaksanakan keputusan. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin, bukan pelaksana.
4 Fungsi Delegasi
Pada dasarnya, fungsi ini merupakan kepercayaan yang dilaksanakan dengan diberikannya pelimpahan wewenang dalam menetapkan suatu keputusan. Seseorang yang menerima fungsi ini memiliki kesamaan prinsip, aspirasi dan persepsi dengan seorang pemimpin sehingga dapat membantu pemimpin dengan baik.
5 Fungsi Pengendalian
Suatu kepemimpinan yang sukses adalah mampu mengatur aktivitas anggotanya dan melakukan koordinasi efektif yang dapat diwujudkan dengan kegiatan pengarahan, bimbingan, pengawasan, serta koordinasi, hal ini merupakan suatu tujuan dari fungsi pengendalian..
Gaya Kepemimpinan:
Gaya kepemimpinan merupakan tindakan atau perilaku pemimpin dalam memimpin. Perilaku atau tindakan ini merupakan dua hal yang berbeda namun saling terkait satu dengan yang lain, yaitu fokus terhadap penyelesaian tugas (task/ production-centered) serta fokus pada upaya pembinaan terhadap personil yang melaksanakan tugas tersebut (people/ employee-centered). Adapun macam-macam gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1 Kepemimpinan otokratis, yaitu pemimpin yang memiliki tingkat pengendalian tinggi, bersifat otoriter dan tidak menyukai partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan.
2 Kepemimpinan demokratis, yaitu gaya pemimpin yang memiliki tingkat pengendalian yang longgar, berperan aktif dalam menstimulasi diskusi kelompok, serta komunikasi berlangsung secara timbal balik.
3 Kepemimpinan laissez-faire, yaitu gaya kepemimpinan pasif dan tidak ada pengendalian sehingga pengambilan keputusan diserahkan kepada anggota, dan keberhasilan organisasi akan ditentukan oleh individu.
4 Kepemimpinan direktif, yaitu gaya seorang pemimpin yang dimana anggota diberikan arahan tentang sasaran serta cara untuk mencapainya secara rinci sehingga tidak ada ruang untuk diskusi dan tidak terdapat partisipasi anggota.
5 Kepemimpinan suportif, yaitu gaya seorang pemimpin yang mengondisikan dirinya sebagai “sahabat” bagi para anggotanya dengan memberikan dukungan material, finansial, atau moral, serta peduli terhadap kesejahteraan pegawai.
Buku Ajar Administrasi dan Manajemen Berbasis Sekolah di Abad 21......│ 45