Page 75 - Buku Ajar Administrasi dan Manajemen
P. 75

 baik buat mencapai tujuan belajar sebagai akibatnya siswa tahu materi yang disampaikan
 sang gurunya. Pengajar hendaknya sanggup sebagai teladan bagi anak didiknya baik pada juga
 pada luar sekolah. Pengajar yang berperilaku baik akan lebih disegani sang anak-anak
 didiknya, perkataanya akan lebih didengar dibandingkan menggunakan pengajar yang
prilakunya buruk.
  Pengajar hendaknya tahu suasana kelas pada mana beliau mengajar. Dia wajib
memahami kapan wajib memposisikan diri menjadi seseorang pemimpin, kapan beliauwajib
  bersikap menjadi motivator (pemberi semangat), kapan beliau hanya menjadi pengawas
 (supervisor) & kapan beliau wajib ikut dan pada aktivitas anak didiknya. Kadang seseorang
pengajar jua wajib siap sebagai tempat curhat anak-anak didiknya (konselor) dan lalu
  menaruh solusi.
 Peran guru sebagai manajer dalam melakukan pembelajaran adalah membimbing
 siswa untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perubahan perilaku (kognitif, afektif,
 dan psikomotor) menuju kedewasaan.
 Pembelajaran efektif hanya terdapat dalam sekolah yg efektif. Lantaran itu, inti
aktivitas sekolah merupakan aktivitas belajar mengajar efektif, buat melahirkan lulusan
  (outcome) yang mempunyai kepribadian yg baik.
 Dalam keseharian tugas dinas pengajar mengawasi murid dan demikian pula kebalikan
pengajar adalah perwajahan sekolah yang bisa dicermati menggunakan mata kepala. Dalam
  menjalankan tugasnya sebagi seseorang pengajar, pengajar akan tak jarang berhadapan
 pribadi menggunakan murid yang mana setiap murid mempunyai ciri yang tidak sinkron
 antara satu menggunakan yang lain. Pengajar akan menemui anak yang mempunyai
kemampuan akademik tinggi, sedang, atau rendah. Pengajar pula akan mendapati anak yang
  kuat, sedang, atau lemah fisiknya yg kesemuanya itu membutuhkan perhatian yang tidak
 sinkron.
Biasanya anak didik yang bermasalah manjadi beban tersendiri bagi seseorang
  pengajar lantaran beliau dituntut wajib bisa mengatasinya, maka tidak sporadis kita menemui
 beberapa kekerasan pada sekolah yg dilakukan sang pengajar-pengajar yang amatiran atau
 nir professional. Beberapa faktor yang umumnya mengakibatkan anak berperilaku jelek
 merupakan faktor sosial, ekonomi, kultural, agama, jenis kelamin, ras, lokasi tinggal,
disparitas potensi kognitif, kesehatan, norma hayati dan lain-lain. Dari sekolah sendiri
  mempunyai beberapa faktor yang bisa mengakibatkan anak didik berperilaku jelek misalnya
 letak sekolah yang dekat menggunakan keramaian, prilaku guru yang kurang memadai,
bengis dan lain-lain. Ini berarti terdapat tantangan berfokus bagi sekolah buat membangun
  iklim yang kondusif. Pertama, memperkuat kinerja dan misi akademik sekolah. Kedua,
 memutuskan rapikan anggaran dan mekanisme disiplin yang kentara dan standar, serta
mengikat seluruh anak didik. Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan tentang
  kebiasaan-kebiasaan etik yang sebagai pemandu interaksi antar subjek pada lingkungan
sekolah.
 1. URLPPT:https://www.slideshare.net/AmeliaShen/kode-etik-guru-16699109 2. URLVideo: https://youtu.be/ZISctzm1-pk
Rencana rancangan penerapan peran guru dalam memanajemen kelas dan perilaku siswa, 68 │K Anom W & Eka Ad’hiya


























































   73   74   75   76   77