Page 108 - Kimia Fisika
P. 108

Subtitusi persamaan (7.38) dan persamaan (7.39) ke dalam persamaan (7.40) diperoleh
12H V  1 H  1 2H TTP−T −T2 P −V=TPT
  PT 1  H    V 
TP −V=−T (7.41) TP
Membandingkan persamaan (7.36) dan (7.41) diperoleh hubungan sebagai berikut
 S   V 
  P  = −   T  = − V  ( 7 . 4 2 )
TP
dengan  adalah koefisien ekspansi termal, dapat diperoleh dari eksperimen. Diferensial total untuk entropi sebagai fungsi suhu dan tekanan dinyatakan dengan persamaan (7.43).
dS = CP dT −V dP (7.43) T
Untuk mengetahui perubahan entropi sistim sebagai akibat dari perubahan suhu dan tekanan integrasikan persamaan (7.43).
7.A.3 Entropi Pada Berbagai Proses Reversibel
Proses-proses transisi yang berlangsung pada suhu dan tekanan tetap seperti perubahan wujud (penyubliman, penguapan dan pelelehan) atau perubahan bentuk kristal (transformasi) pada umumya berlangsung secara reversibel. Perubahan entropi untuk sistim-sistim tersebut dapat ditentukan yaitu :
Belajar Kimia Fisika Berbasis Tugas│ 99





















































































   106   107   108   109   110