Page 214 - Kimia Fisika
P. 214

membentuk larutan jenuh A dalam B. Penambahan B selanjutnya hanya akan mengencerkan larutan dan titik keadaan bergerak melalui daerah cair dan V ke W. Di W larutannya jenuh dengan B. Penambahan B selanjutnya tidak mengubah komposisi larutannya, zat padatan B yang ditambahkan tetap sebagai padatannya.
Sistim dengan diagram fasa seperti yang terlihat pada Gambar (13.8) disebut sistim eutetik sederhana. Contoh sistim seperti ini adalah Sn-Pb, Si-Al, KCl-AgCl, benzena-naftalena, Bi-Cd dan sebagainya.
Metoda Percobaan
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan diagram fase melalui percobaan adalah dengan analisa termal, melalui cara ini suatu campuran dengan komposisi yang diketahui dipanaskan sampai pada suhu yang cukup tinggi sehingga terbentuk cairan yang homogen. Lalu campuran cairan tersebut didinginkan dengan kecepatan yang teratur dan suhu sistim diukur sebagai fungsi dari waktu. Percobaan yang sama di ulang untuk beberapa cairan dengan komposisi yang berbeda –beda untuk memperoleh satu set kurva pendinginan. Variabel waktu, t, kira – kira sebanding dengan jumlah kalor Q yang dikeluarkan sistim, sehingga kemiringan dT/dt dari kurva pendinginan kira –kira berbanding terbalik dengan kapasitas kalor sistim,Cp = dQ/dT. Kurva
Belajar Kimia Fisika Berbasis Tugas│ 205






























































































   212   213   214   215   216