Page 2 - Leadership Transformation
P. 2

Setelah melewati perjalanan pelayanan yang cukup panjang

               sejak  akhir  tahun  1980,  penulis  diberi  kepercayaan  untuk
               memimpin organisasi pelayanan dan terlibat dalam menangani

               beberapa  perusahaan.  Muncul  satu  per  tanyaan  yang  terus-

               menerus berkecamuk dalam pikiran penulis dan tidak pernah
               hilang, yaitu mengapa pekerjaan Tuhan belum bisa diselesaikan

               di generasi ini, mengapa konflik internal dalam gereja tidak ada
               habis-habisnya,  mengapa  bangsa  Indonesia  terus  mengalami

               krisis  dan  sepertinya  kelompok  lain  semakin  menjadi-jadi.
               Mengapa orang-orang yang luar biasa berjatuhan baik karena

               masalah moral atau pun karena sakit-penyakit?

                     Pergumulan  yang  panjang  dan  kompleks  tersebut

               mendorong penulis untuk terus mencari jawaban, dan akhirnya

               penulis  sampai  kepada  satu  kesimpulan  bahwa  sumber
               permasalahannya  ada  pada  satu  kata  kunci  yaitu

               kepemimpinan.

                     Ternyata gereja sudah salah memberi makna kepada kata

               kepemimpinan. Bahkan, gereja sudah dimasuki dengan konsep

               kepemimpinan duniawi yang menyesatkan. Konsep ini ternyata
               sudah  sedemikian  berakar  bahkan  sepertinya  sudah  menjadi

               budaya yang mempengaruhi segala aspek kehidupan, ibadah,

               dan pelayanan. Kesedihan terasa semakin mendalam ketika kita
               melihat  kehidupan  di  tengah-tengah  masyarakat  Indonesia.

               Begitu miskinnya para pemimpin Kristen, bahkan sepertinya
               dengan sengaja dan sistematis ada penyingkiran para pemimpin

               di berbagai bidang kemasyarakatan dan pemerintahan.

                     Generasi  baru  seperti  berada  dalam  kebingungan  yang

               dalam untuk menemukan jati dirinya dan pada akhimya hanyut
               dalam  kenyamanan,  ketidakpedulian,  dan  ketakutan.  Mereka

               hanya menjadi pengekor yang masuk ke dalam sistem yang ada

               karena  tidak  ada  pengajaran,  kesempatan,  dan  pembapaan.
               Ketika  semakin  diperhatikan  ternyata  pengaruh  ini  sudah



                        i                                                       Leadership Transformation
   1   2   3   4   5   6   7