Page 11 - Majalah PERHAPI Edisi 007 Juli-September 2021
P. 11

LAPORAN UTAMA













































            Kabupaten Kutai Kartanegara sudah membentuk Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP). Forum ini beranggotakan tidak
            hanya perusahaan tambang tetapi hampir semua perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
            termasuk di sektor batu bara bisa berjalan dengan  ngan Pemilik kebun sawit, HTI kawasan hutan. Juga
            baik. Untuk pemanfaatan lokasi bekas tambangpun   ada konflik sosial seperti masalah lahan, CSR dan
            kami sudah memulai. Lokasi bekas tambang diman-   kecemburuan sosial,” ungkap Edi.
            faatkan dengan baik. Itu sudah kami mulai namun        Terkait pemanfaatan lahan bekas tambang un-
            belum masif dan belum direncanakan secara ter-    tuk ekonomi berkelanjutan, Edi mengapresiasi lang-
            padu,” terang Edi.                                kah PERHAPI. Menurutnya hal ini penting dilakukan
                 Edi juga menjelaskan bahwa di Kabupaten Ku-  untuk memastikan ada aktivitas ekonomi pasca ke-
            tai Kartanegara sudah dibentuk Forum Tanggung     giatan pertambangan berakhir. “Bagaimana tata ke-
            Jawab Sosial Perusahaan (TJSP). Forum ini berang-  lola pertambangan batu bara baik yang sedang ber-
            gotakan tidak hanya perusahaan tambang tetapi     jalan maupun yang pasca tambang. Untuk yang pas-
            hampir semua perusahaan yang beroperasi di wila-  ca tambang idealnya ada investasi baru. Jadi tidak
            yah Kabupaten Kutai Kartanegara. “Program-pro-    begitu selesai tambang lalu ditinggalkan begitu saja.
            gram dari perusahaan anggota forum TJSP sudah     Rencana Pasca tambang harus dilaksanakan sesuai
            terintegrasi dengan program di Kabupaten,” lanjut  aturan namun juga yang produktif,” ungkapnya.
            Edi.                                                   Menurut Edi dari pengalaman-pengalaman se-
                 Meski demikian, Edi juga menyampaikan tan-   lama ini, ada perusahaan yang sudah menyelesaikan
            tangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten di      kegiatan penambangan meninggalkan tanggung-
            antaranya terkait keberadaan void atau lubang be-  jawabnya di lapangan. Bisa berupa reklamasi yang
            kas tambang yang tidak dikelola. Data Kabupaten   tidak dilaksanakan, void tidak ditutup. “Saat ini ada
            Kutai Kartanegara menyebutkan ada 158 titik void  dua perusahaan yang sedang membuat RPT diha-
            yang tidak dikelola dengan luas 950,65 ha. “Ini yang  rapkan ini menjadi contoh bahwa RPT bisa dilakukan
            belum dilakukan penutupan,” terang Edi.           dengan baik,” ungkap Edi tanpa menyebut nama
                 Selain itu kehadiran aktivitas tambang juga  perusahaan.
            menimbulkan beberapa dampak negatif seperti            Menurutnya yang perlu dipikirkan adalah keti-
            pencemaran lingkungan, air, tanah, debu dan kebisi-  ka kegiatan penambangan berakhir, perlu ada inves-
            ngan. Juga ada longsor, bangunan dan lahan rusak,  tasi baru. Sehingga ada keberlanjutan di sana. Sejauh
            akses jalan rusak. “Kemudian ada juga konflik sesa-  ini sudah ada beberapa perusahaan yang coba me-
            ma perusahaan, antara pemegang IUP batu bara de-  lakukannya. Seperti di PT Multi Harapan Utama


                                                                          MAJALAH PERHAPI   EDISI 07/JULI-SEPTEMBER 2021  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16