Page 23 - E MODUL INTERAKTIF BERMUATAN LITERASI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL PADA MATERI GERAK MELINGKAR
P. 23
Ayat ini menegaskan kembali apa yang telah Allah firmankan dalam Surah Ibrahim/14:33. Secara luas
telah diketahui bahwa matahari dan bulan memiliki “garis edar”. Akan tetapi untuk “masing-masing
dari keduanya (siang dan malam) beredar pada garis edarnya”, merupakan sesuatu yang baru
dipahami. Mengapa siang dan malam harus beredar pada garis edar (orbit- manzilah), dan apa bentuk
garis orbitnya ?
Setelah dipelajari, ternyata bahwa yang dimaksud dengan “garis edar“ ialah tempat kedudukan dari
tempat-tempat di bumi yang mengalami pergantian siang ke malam, atau mengalami terbenamnya
matahari (gurub). Sepanjang garis khatulistiwa garis ini bergeser dari Timur ke Barat seiring dengan
urutan tempat-tempat terbenamnya matahari atau pergantian siang ke malam.
Waktu terbenamnya matahari juga akan bergeser seiring dengan gerakan semu matahari terhadap
bumi dari utara ke selatan dan sebaliknya. Pergeseran waktu magrib ini juga bergeser dan membentuk
tempat kedudukannya sendiri yang dapat dikatakan sebagai garis edar tahunan dari pergantian siang
ke malam. Pada hari-hari tertentu (pada awal bulan) saat terbenam matahari itu juga merupakan awal
dari terlihatnya hilal (sabit awal bulan). Sabit ini sangat tipis dan suram sehingga sangat sulit diamati
(ru’yah). Waktu terbitnya hilal ini akan bergeser dari Timur ke Barat, dan sebagaimana halnya
pergantian siang ke malam, garis edarnya juga berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya di
permukaan bumi. Bila dipetakan maka tempat kedudukan tempat-tempat waktu terbitnya hilal itu
sama dengan waktu terbenamnya matahari itu akan membentuk spiral yang memotong permukaan
bumi dua bahkan sampai tiga
Keterangan yang terdapat dalam ayat-ayat di atas adalah untuk menjadi bukti-bukti alamiyah, di
samping dalil-dalil yang rasional dan keterangan-keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab suci
terdahulu, tentang wujud dan kekuasaan Allah, untuk memperkuat apa yang telah disebutkan-Nya
dalam firman-Nya yang terdahulu, bahwa “apabila” di langit dan di bumi ini ada tuhan-tuhan selain
Allah niscaya rusak binasalah keduanya.
14