Page 119 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 119
Untuk Dipahami
• Pada umumnya orang ketika seseorang dijahati ia akan membalasnya dengan
kejahatan pula. Bahkan jika mungkin, pembalasannya dilakukan dengan lebih
berat atau besar. Semangat “mata ganti mata” dan “gigi ganti gigi”, semangat
balas dendam masih tetap dipraktikkan banyak orang.
• Kata “belarasa” sebenarnya untuk menggantikan kata “agape” (yang terlalu
asing), “kasih” (yang sudah kehilangan arti) dan “cinta” (yang artinya mendua).
Secara harafiah, kata belarasa berarti ikut merasakan menderita atau merasa
bersama.
• Ciri-ciri khas orang kristiani adalah kasih (=belarasa). Salah satu kesulitan untuk
melaksanakannya adalah karena belarasa sekaligus berkaitan dengan emosi
dan tindakan kehendak. Membiasakan berbela rasa, berbelas kasih perlu
dilakukan agar menjadi sebuah keutamaan.
• Melalui sikap dan tindakan-Nya, Yesus ingin menyatakan cinta Allah kepada
semua manusia tanpa terkecuali. Kasih Yesus sungguh menguatkan dan
meneguhkan orang lain, sehingga pada akhirnya orang yang menderita
merasa diselamatkan dan memuliakan Allah.
• Yesus melakukan semua perbuatan kasih itu bukan demi mencari pengikut
yang banyak, bukan pula demi popularitas, namun semua itu dilakukan demi
pembebasan orang yang dikasihi-Nya, demi kebahagiaan orang yang dikasihi-
Nya.
4. Refleksi
Di tengah masyarakat, sering kita jumpai berbagai bentuk penderitaan yang
dialami oleh orang. Begitu memprihatinkan keadaan mereka. Setelah kita belajar
dan mengetahui sikap Yesus yang penuh belas kasih, apa yang dapat kita lakukan
untuk mereka yang menderita? Apa yang telah kalian pahami tentang berbelarasa?
Belarasa dalam hal apa saja yang telah Tuhan Yesus teladankan kepada kita?
Kebiasaan seperti apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan
perwujudan atas pelajaran hari ini?
Setelah mengikuti proses di atas, sekarang saatnya untuk menuliskan hasil refleksi!
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 113