Page 53 - Pendidikan-Agama-Kristen--Kelas-8
P. 53

Puisi di atas hanya sebagian saja dari apa yang diungkapkan Bethke. Namun
                    demikian, dari kata-kata Bethke dapat kita lihat gambaran tentang Yesus yang
                    kritis terhadap praktik keagamaan di masa-Nya. Nah, coba diskusikan bersama
                    teman  sebangku  mu,  hal-hal  apa  yang  kamu  anggap  mengejutkan  dari  puisi
                    Bethke di atas!







                       Tokoh Yesus memang sangat kontroversial. Di masa hidup-Nya di dunia, Yesus
                    seringkali  berbenturan  dengan  para  pemimpin  agama  dan  tokoh-tokoh  yang
                    merasa dirinya sebagai para penjaga Taurat, seperti orang-orang Farisi, dan para
                    penjaga Bait Suci, seperti orang-orang Saduki. Yesus berbenturan dengan para
                    pemimpin agama itu, misalnya ketika Ia menyembuhkan orang yang sakit pada
                    hari Sabat, menerima orang-orang yang tersingkirkan oleh masyarakatnya, serta
                    orang-orang asing, seperti orang Samaria.
                       Pada bagian ini kita ingin melihat bagaimana cara hidup Yesus sehari-hari, dan
                    bagaimana Ia bisa menjadi teladan bagi kita semua, khususnya bagi kalian di masa
                    remaja ini.

                    B.    Yesus Peduli dengan yang Menderita (Markus 1: 40-45)


                       Pada suatu hari ada seseorang yang sakit kusta datang kepada Yesus. Di masa
                    kini orang tahu bahwa penyakit kusta tidak menular dengan mudah. Pada masa
                    Yesus, orang menganggap penyakit kusta sebagai kutukan dari Allah. Penderita
                    kusta harus menjauhkan diri dari orang banyak. Orang takut menyentuh penderita
                    kusta, karena akan ditulari penyakit itu.
                       Orang  kusta  itu  memohon  kepada  Tuhan,  “Kalau  Engkau  mau,  Engkau
                    dapat  mentahirkan  aku.”  Lalu,  apa  yang  terjadi?  Apakah  Tuhan  Yesus  mau
                    menyembuhkan orang itu? Ayat 41 menggambarkan bagaimana perasaan Yesus
                    melihat permohonan orang kusta itu. Di situ dikatakan, “Maka tergeraklah hati-
                    Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu
                    dan  berkata  kepadanya: “Aku  mau,  jadilah  engkau  tahir.”  Orang  kusta  itu  pun
                    langsung sembuh.
                       Apa yang terjadi sesudah itu sungguh mengherankan. Tuhan Yesus melarang
                    orang itu menceritakan kesembuhannya kepada siapa pun. Ia hanya diperintahkan
                    menghadap  kepada  imam  untuk  menunjukkan  bahwa  ia  sudah  sembuh,  dan
                    dengan demikian boleh diizinkan kembali hidup di tengah-tengah keluarganya.
                    Yesus  berkata,    “Ingatlah,  janganlah  engkau  memberitahukan  apa-apa  tentang
                    hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan


                                                     Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti  45
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58