Page 88 - Pendidikan-Agama-Kristen--Kelas-8
P. 88
Tidak heran bila Tuhan Yesus memiliki banyak pengikut; kemana pun Ia pergi,
selalu ada kumpulan orang yang mengikuti-Nya, yang menunjukkan keingin
tahuan mereka terhadap apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai umat
Allah.
Namun, Barna (2001) menegaskan bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah
sekedar mengikuti Kristus kemana pun Ia pergi, melainkan mengikuti melalui sikap
hidup dan gaya hidup kita. Artinya, dari apa yang kita ucapkan atau tidak ucapkan,
apa yang kita lakukan atau tidak lakukan, orang lain akan tahu bahwa kita adalah
pengikut Kristus yang setia dan sejati. Ini didasari oleh komitmen seumur hidup
untuk memuliakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan. Contohnya, ketika
teman-teman sekelas menyontek saat ujian, kita memilih untuk tidak menyontek,
karena kita memilih untuk bersikap jujur dan bukan menipu. Bagaimana kita
bisa menjadi pengikut Kristus yang sungguh-sungguh? Kita bisa temukan ini di
Lukas 14: 25 - 27. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus
dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang
datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
saudara-saudaranya, laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak
dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa ada syarat
yang harus dipenuhi untuk mengikuti Yesus Kristus. Ketaatan kita kepada Yesus
haruslah mengatasi segala ketaatan lainnya yang kita miliki. Berapa harga yang
harus dibayar untuk menjadi pengikut Kristus? Ketika dihadapkan pada pilihan,
yang harus kita ambil adalah ketaatan kepada-Nya.
Hukum yang kita terima dari ajaran Tuhan Yesus adalah tentang mengasihi.
Hukum yang pertama harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh
hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. (Matius 22: 37). Apakah kita sungguh-
sungguh mengasihi-Nya di atas segalanya yang ditawarkan dunia? Setelah itu,
kita harus mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. (Matius 22: 39).
Kecenderungan manusia adalah mementingkan diri sendiri dan mengorbankan
orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Tetapi, hukum yang diajarkan
Tuhan Yesus ini justru mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain seperti kita
mengasihi diri kita sendiri. Bila ini dipraktikkan oleh semua orang di dunia ini,
tentu kita akan mengalami hidup dalam damai sejahtera-Nya, tidak ada lagi
perkelahian, pertikaian atau perang. Sayangnya, tidak semua umat manusia
memahami apa yang diinginkan oleh Tuhan yang menginginkan kebaikan umat
yang dikasihi-Nya.
Apa yang kita peroleh dengan mengikut Kristus? Pertama, bahwa di dalam
Kristus ada jaminan keselamatan. Yohanes 3: 17 menyatakan Sebab Allah mengutus
Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
80 Kelas VIII SMP