Page 79 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 79
setiap awal RJP (setelah dilakukan DC shock) untuk memberikan
kesempatan obat tersebut tersirkulasi. Pemberian epinefrin dapat diulang
setiap 3 – 5 menit. Pemberian eponefrin tidak memiliki dosis maksimal.
Selain epinefrin juga diberikan antiaritmia yaitu amiodarone. Pada pasien
dengan gambaran interval QT yang memanjang maka dipertimbangkan
pemberian magnesium sulfat. jika saat evaluasi irama jantung menunjukkan
gelombang QRS jelas maka segera lakukan cek nadi, jika nadi teraba maka
lanjutkan dengan tatalaksana return of spontaneous circulation (ROSC)
2. Tatalaksana pasien asistol
Asistol adalah kondisi tidak adanya aktivitas listrikyang tampak di
monitor/EKG yang biasa dikenal dengan irama flat line.
Gambar. Asistol
Anda harus melakukan validasi irama asistol bahwa yang muncul di
monitor/EKG adalah:
a. Bukan VF halus yang tampak seperti asistol, pastikan dengan cara
memperbesar skala gelombang di monitor
b. Bukan diakibatkan karena kesalahan operator dipastikan dengan
mengecek elektroda terpasang dan kabel power terkoneksi.
c. Bukan diakibatkan karena kerusakan. Pastikan dengan cek irama di lead
I, II, dan III
3. Tatalaksana pasien PEA
PEA adalah kondisi dimana seorang pasien memiliki listrik jantung yang
masih aktif namun nadi tidak teraba.
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 78