Page 145 - E-Modul Pembelajaran Fisika Optik Geometri dan Alat Optik
P. 145

Rabun  dekat  diakibatkan  karena  kelengkungan  kornea  yang  tidak  cukup  besar  seperti

           gambar  3.20  (a)  atau  bola  mata  yang  terlalu  pipih  seperti  pada  gambar  3.20  (b).  Hal  ini
           mengakibatkan lensa mata terlalu lemah yaitu kurang dari 60 dioptri (lihat modul halaman 126)).

           Misalnya seorang penderita rabun jauh dengan kuat lensa 57 dioptri, untuk melihat benda di jauh

           tak hingga ( dengan sedikit melotot) ia mampu menaikkan kuat lensa nya dari 57 dioptri menjadi

           60  dioptri,  sehingga  ia  masih  dapat  melihat  titik  jauh  tak  hingga.  Namun  untuk  melihat  benda
           pada jarak 25 cm (titik dekat mata normal) dibutuhkan 64 diopti padahal ia maksimum hanya bisa

           menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini tidak cukup! Untuk dapat melihat pada titik dekat ia

           butuh tambahan 3 dioptri lagi. Dari mana orang tersebut dapat memperolehnya?








                           Gambar 3.21 (a) Pada penderita rabun dekat, bayangan benda di dekat mata jatuh
                           di belakang retina dan (b) dapat ditolong dengan kacamata lensa cembung
                           Sumber: esis

           Perhatikan gambar 3.21(a)-(b)!

               Lemahnya lensa pada penderita hipermetropi menyebabkan titik dekatnya lebih besar dari 25
           cm.   Jika  benda  diletakkan  pada  posisi  lebih  dekat  dari  titik  dekatnya,  benda  tidak  akan
           terlihat jelas karena bayangan benda jatuh di belakang retina (gambar 3.21 (a)).   Pada gambar

           3.21  (b)  menunjukkan  bagaimana  sebuah  lensa  cembung  (lensa  positif)  membantu

           memperbaiki cacat mata hipermetropi. Benda yang diletakkan pada titik dekat mata (25 cm),
           akan dibentuk bayangannya di titik dekat penderita hipermetropi oleh lensa positif. Selanjutnya

           dengan  berakomodasi  maksimum  mata  dapat  melihat  dengan  jelas  bayangan  yang  terdapat  di

           titik dekatnya tersebut.



               Seorang penderita rabun dekat dengan titik dekat 48 cm hendak membaca buku pada jarak 25 cm

           (jarak  baca  mata  normal).  Untuk  itu  ia  menggunakan  kacamat.  Bila  lensa  kacamata  berada  2  cm  dari
           matanya. Tentukan panjang fokus dan kekuatan lensa kacamata yang digunakannya!

          Penyelesaian: ( perhatikan gambar 3.22!)

           Diketahui:
           s =25 -2 = 23 cm

           s’  = 48 – 2 = -46 cm (negatif karena bayangan

           sepihak s )                                      Gambar 3.22 Jarak benda dan bayangan penderita hipermetropi
           Ditanya: f  & P= ?                               Sumber: koleksi pribadi


                                                                          131 | Fi s i k a   S M A  Ke l a s   X I
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150