Page 30 - 10 Persamaan & Perbedaan Antara Madzhab Syafiiy & Hanbali Mengenai Tata Cara Shalat
P. 30

30

    Niat adalah menyengaja. Maka ada beberapa syarat
    untuk niat: pertama niat sengaja melakukan shalat
    sebagai  pembeda  dengan  gerakan  lainnya.  Kedua
    harus  niat  ta’yin  atau  menyebutkan  jenis  nama
    shalatnya seperti dzuhur, ashar atau jumat. Ketiga
    harus niat fardhu baik orang dewasa maupun anak
    kecil bahkan qadha atau ada’an. Adapun niat lillahi

    ta’ala  (al-Idhafah  ilallah)  tidak  wajib  disebutkan,
    begitu  juga  niat  ada’an  atau  qadha’an  dan  juga
    menyebutkan jumlah rakaat serta menghadap kiblat
                              11
    tidak wajib disebutkan.

        b. Madzhab Hanbali

        Begitu juga dalam  madzhab  Hanbali  diwajibkan
    ketika niat dalam hati (wajib berbarengan takbiratul
    ihram namun boleh juga sebelum takbiratul ihram)
    harus  menyebutkan  3  poin  juga  seperti  madzhab
    Syafi’iy.

        3  poin  tersebut  adalah  niat  menyengaja  shalat
    (Qashdu al-Fi’li), niat fardhu (al-Fardhiyah) dan niat
    nama  shalatnya  (at-Ta’yiin).  Hal  ini  berlaku  bagi
                                       12
    orang yang shalatnya sendirian.
        Namun jika kita shalat secara berjamaah menurut
    madzhab  Hanbali  yang  menjadi  Imam  diwajibkan

    berniat sebagai imam (imaaman). Dan yang menjadi


    11  Taqiyyuddin al-Hisni, Kifayatul Akhyar, Bairut: Darul Kutub
      al-Ilmiyah, hal. 101.
    12  Imam al-Buhuti dalam kitabnya Kasysyaful Qina’ ‘An Matnil
      Iqna’ mengatakan bahwa niat fardhiyah tidak wajib. Intinya
      ada khilafiyah antar sesama ulama Hanbali. Wallahu a’lam.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35