Page 42 - EBOOK FINAL
P. 42
c. Kendaraan
d. Peralatan kantor
e. Mesin-mesin pabrik
2. Penentuan Biaya Perolehan Asset Tetap
Harga perolehan (at cost) adalah semua pengeluaran dalam bentuk kas atau setara
kas yang dilakukan untuk memperoleh asset tetap tersebut sampai dengan asset tersebut
siap untuk digunakan. Harga perolehan ini juga disebut dengan biaya historis (historical
cost).
Biaya perolehan asset tepat harus diakui sebagai asset jika dan hanya jika:
a. Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari
asset tersebut; dan
b. Biaya perolehan asset dapat diukur secara andal.
Biaya perolehan asset tetap meliputi:
a. harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain;
b. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa asset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar asset siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen;
c. estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap dan restorasi lokasi
asset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika asset tersebut diperoleh atau
karena entitas menggunakan asset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan
selain untuk menghasilkan persediaan.
Berdasarkan PSAK 16 paragraf 19 dijelaskan bahwa contoh biaya-biaya yang bukan
merupakan biaya perolehan asset tetap adalah sebagai berikut.
a. Biaya pembukaan fasilitas baru.
b. Biaya pengenalan produk baru (termasuk biaya iklan dan aktivitas promosi).
c. Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru (temasuk
biaya pelatihan staf).
d. Administrasi dan biaya overhead umum lainnya.
Perolehan aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Pembelian tunai
b. Pembelian dengan angsuran
c. Pembelian dengan lumpsum
d. Pembelian dengan saham
e. Ditukar dengan asset tetap lain
f. Membuat sendiri
Hibah atau Donasiharga pokok berbagai jenis asset tetap dapat diuraikan sebagai
berikut :
36
“Kesabaran bukanlah kemampuan utuk diam menunggu, tapi keikhlasan untuk tetap
melakukan yang terbaik di dalam sesulit-sulitnya keadaan (Mario Teguh)”