Page 95 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 95

menggunakan  850  mb  tetapi  pada  ketinggian  yang  lebih  tinggi.
              Temperatur dari parsel yang diangkat ke ketinggian 500 mb kemudian
              dikurangkan secara aljabar dari temperatur keadaan pada ketinggian
              500 mb yang diukur oleh radiosonde. Selisih temperatur yang diperoleh
              adalah  indeks  stabilitas  Showalter.  Indeks  stabilitas  yang  negatif
              menyatakan  kelabilan,  dan  yang  positif  menyatakan  kestabilan
              atmosfer.  Jadi  indeks  stabilitas  Showalter  adalah  cara  yang  sangat
              sederhana dan secara termodinamis mudah dimengerti dan jelas untuk
              mengukur kestabilan atau kelabilan atmosfer.
                       Kestabilan atau kelabilan atmosfer di atas Jakarta dinyatakan
              dengan  indeks  stabilitas  Showalter.  Data  yang  dipergunakan  adalah
              data radiosonde di atas Kemayoran pada pukul 07.00 W.L selama tahun
              1980. Indeks stabilitas ditentukan secara grafik dengan menggunakan
              diagram skew T  In p. Dalam diagram ini garis isobar adalah lurus dan
              horizontal. Ordinat dari diagram ini adalah  In p. Sepanjang tiap isobar
                                                       
              temperatur berubah secara linear, tetapi isoterm miring ke atas kanan
              dan membuat sudut kira-kira 45 dengan isobar.

                       Terlebih  dulu  dirajah  (plot)  data  temperatur  dari  radiosonde
              pada ketinggian 850, 700, 600, dan 500 mb. Dari titik temperatur pada
              ketinggian 850 mb ditentukan perbandingan campuran maksimumnya r
                                                                                 s
              ialah dengan memperkirakan garis perbandingan campuran maksimum
              (jenuh)  yang  melewati  titik  temperatur  tersebut.  Kemudian  dicari
              perbandingan  campuran  dari  parsel  udara  pada  ketinggian  850  mb
              dengan menggunakan hubungan :
                                                                     r   =   RH . r
                                                                                 s
                                                                            (3.27)

                       Paras kondensasi angkat (PKA; lifting condensation level, LCL)
              ditentukan  secara  gratis  sebagai  perpotongan  antara  garis  adiabatik
              kering  yang  lewat  titik  temperatur  850  mb  dan  garis  perbandingan
              campuran  jenuh  yang  nilainya  sama  dengan  r,  dihitung  dengan
              persamaan (3.27) di atas. Setelah itu parsel diangkat secara adiabatik
              jenuh  sampai  ketinggian  500  mb  dengan  menarik  adiabat  jenuh
              melewati titik paras kondensasi angkat (PKA) sampai memotong garis
              isobar 500 mb. Titik potong ini menunjukkan temperatur T dari parsel

              76                                                Meteorologi Indonesia Volume 1
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100