Page 124 - 3 Curut Berkacu
P. 124
106 3 Curut Berkacu
celana PDL Polisi berkisar 150.000 sampai dengan 200.000, sedangkan di Pasar Senen hanya 70.000 sampai 120.000. Wah, gila gak tuh, tentu sangat membantu banget untuk kantong anak sekolahan seperti kami.
“Boleh dek, mau beli apa?” sapa si pedagangnya dengan tanya.
“Iya, bener boleh nih, Bu?” tanya gue sambil bercanda.
“Iya atuh, dek, masa gak boleh, aya-aya wae atuh si adek mah,” balas si Ibu.
“Mau beli celana PDL Polri dong, Bu, temen-temen saya yang lain juga tuh.” Sambung gue.
“Eh, lu pada, mau beli celana PDL semua, kan?” tanya gue sambil menoleh ke belakang ke teman-teman yang lain.
“Iya, liat aja dulu, Yu!” sahut Iqbal.
Si Ibu pedagang mencarikan kami celana yang dimaksud sesuai dengan ukuran kami masing-masing. Seakan sudah sangat paham, dengan hanya memandangi bentuk tubuh kami, si Ibu sudah tau kira-kira kami cocoknya celana ukuran apa saja. “Nih dek, celananya,” katanya sambil menyodorkan celana ke kami satu per satu.
Celana itu gue raih sambil ‘celingak-celinguk’ mencari fitting room, ternyata ada di bagian belakang sebelah kanan toko. Gue langsung meluncur, gak sabar ingin mencobai celana yang sejak lama gue dambakan ini. Terlihat Iqbal mengikuti langkah gue.
“Yu, lu mau nyobain celana ya?” tanya Iqbal.
“Iya lah, emang lu gak mau nyobain?” balas gue. “Mau lah!” sahutnya singkat.
Gue menutup kain tirai merah penutup fitting room,