Page 321 - 3 Curut Berkacu
P. 321
Selamat Jalan 303
sambil merogoh kantong celana untuk mengambil ponsel. Gue melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari Bima. Pantes saja tadi gue kepikiran Bima, ini malah langsung nelpon gue. Tapi tumben amat pagi-pagi sudah nelpon, biasanya juga hanya WA atau Line saja. Tanpa pikir panjang, gue langsung membuka Whatsapp sambil berjalan menuju sekolah.
‘P’
‘Yu!’
‘Lu di mana?’ tulis pesan Bima.
‘Gua di sekolah, Bim, kenapa?’ tulis jawab gue.
Gue sangat penasaran ada apa dengan Bima. Gue
tetap berjalan meskipun perhatian gue penuh tertuju ke layar ponsel, penasaran gue semakin menjadi.
‘Lu sudah tau kabar belum, Yu?’
Pertanyaan itu membuat gue sedikit parno, sepertinya ada sesuatu yang sangat penting. Mungkin tentang kegiatan Saka atau lainnya, dugaan gue.
‘Hmm, kabar apaan ya, lur?’ tanya gue.
Tapi sebelum sempat mendapatkan jawaban dari Bima, “Piiiiip!! Dug!” tiba-tiba sebuah mobil silver menabrak gue. Sontak gue kaget dan sangat syok. Gue terpelanting dan jatuh tidak jauh dari depan mobil itu.
“HP gue, HP gue, mana HP gue...,” bukannya mengkhawatirkan diri gue, ini gue malah spontan celingak- celinguk mencari ponsel gue yang terjatuh entah di mana.
“Woi, kalau jalan itu di pinggir, jangan di tengah- tengah gitu!!!” teriak seorang pria yang mengendarai mobil itu.
“Aduh, bagaimana sih! Jalan kok di tengah-tengah