Page 40 - 3 Curut Berkacu
P. 40
22 3 Curut Berkacu
tenggorokan gua yang semakin mengering, seakan teriak- teriak untuk segera disirami. Emang apa hubungannya dengan hikmah? Gak ada sih. Gak nyambung ya! Gue gitu... kadang sok kritis aja, maklumin aja nyet...!
Tak butuh lama setelah bayar di kasir, air mineral pun sudah berada di tangan gue dan siap diteguk. Kartu Ponta gue juga bertambah 5 poin.
Saat gue keluar dari Alfamart, gue melihat seseorang yang mengendarai motor Vespa tua, berpakaian Pramuka lengkap dengan atributnya, mengarah ke parkiran. Orang itu markirin Vespanya tepat di samping motor gue, di bawah pohon seri yang rindang.
Gak lama kemudian, rombongan motor-motor lainnya juga mulai berdatangan. Mereka cowok dan dan cewek berpakaian Pramuka. Mereka pasti anak-anak CAPRASBHARA angkatan 35 seperti gue.
Gua pun melangkahkan kaki menuju tempat motor gue di parkir sambil membawa sebotol air mineral dingin yang tadi gue beli. Pandangan gue mulai tertuju pada anak- anak yang sudah berdatangan. Mereka sepertinya sibuk masing-masing. Mereka asik ngobrol seakan sebelumnya mereka sudah saling kenal. Mungkin saja mereka memang dari sekolah yang sama.
Perjalanan gue dari Alfamart nyebrang ke parkiran terbilang singkat. Jaraknya memang gak jauh. Gue langsung duduk di atas motor gue, di samping orang yang naik Vespa itu. Gue buka segel botol air mineral yang gue pegang, gue putar tutupnya sampai bunyi ‘krek’. Gue minum “glek... glek...glek...” suara tegukan gue.
Gue meneguk air itu hingga habis. Entah, gue tuh