Page 41 - 3 Curut Berkacu
P. 41
SotoSAKA23
sering banget tiba-tiba merasa haus. Gue juga emang doyan minum air putih. Sekali minum air putih, kuat banget! Bisa habis 2-3 botol. Gila! Gue merasa punya kekuatan dari titisan toren samping Mushola rumah gue.
“Weh, haus bang!” gue denger suara saat tengah meneguk.
“Dari mana asal suara itu?” bisik gue.
Gue melirik ke samping dari balik botol yang menutupi separuh wajah gue. Ternyata Iqbal yang juga sedang duduk di atas Vespanya.
“Iya, nih haus gue.”
“Biasalah, namanya juga putra duyung, kalo di darat gue bernafas dengan paru-paru jadi wajar aja kalo gue butuh banyak air” lanjut gue sambil menutup botol air.
“Ah, bisa aja, receh juga ya lu!” ujarnya.
“Btw, lu sendiri aja, Yu?” sambungnya.
“Iya, ini sendiri, ada sih doi, lagi tahap PDKT tapi!”
canda gue sambil membalik badan menghadap ke dia. “Emmm, bukan itu maksud gue, Lu ikut Saka sendiri aja kah? Gak ada temen sekolah ato Ambalan yang ikut?”
sanggahnya karena jawaban gue bukan yang dia maksud. “Oh, kalau itu gue sendiri aja, ini juga tau soal Saka dari senior gue di sekolah, kebetulan dia angkatan 34 di
atas kita bre! jelas gue selanjutnya.
“Lu sendiri gimana, Bal?”
“Ada kawan juga dari Ambalan” tanya gue.
“Ada, Yu, Cuma gue sama Alkaf sih. Tapi ada yang
lain juga gabung ke sini, mereka adik kelas gue di sekolah” jawab Iqbal.
Alkaf, belakangan gue tau bahwa dia itu teman