Page 46 - 3 Curut Berkacu
P. 46

 28 3 Curut Berkacu
agak janggal melihatnya.
“Siapa dia???” tanya gue dalam hati.
Dia berbadan gempal, kulit gelap, bahkan lebih gelap. Gak enak sih kalau dibilang hitam, tapi emang hitam kok! Rambutnya juga rada kribo tapi dari penampakannya, dia bukan termasuk orang Afrika atau lebih dekat lagi orang Papua.
Gue panasaran dengan sosok mahluk satu ini. Setau gue, orang gempal bin gemuk biasanya itu punya perut yang menonjol, tapi mahluk ini perutnya standar aja. Tapi setelah gue perhatikan, ternyata larinya ke toket.
Gue kan jadi bingung binti heran! Kok ada manusia serupa dia? Gue malah jadi curiga. Apa dia memakai ten- top untuk menjaga kesuburan payudaranya, atau memakai korset biar perut buncitnya gak menonjol, hingga lemak- lemak perut naik ke dada yang membentuk payudara. Atau malah dia seorang selebgram yang sering endorse produk pembesar payudara!? Tapi kan dia cowok? Kenapa harus cowok???
“Oh iya, Yu, Lu belum kenalan kan, gue mau kenalin temen kita juga di Bhayangkara,” Kata Iqbal tiba-tiba membuyarkan lamunan gue.
Gue mengangguk. Iqbal mengenalkan siapa kedua manusia di sampingnya itu. Yang pertama, sesuai dugaan gue, dia Alkaf. Manusia kedua, mahluk yang membuat gue bingung, namanya Bima Pratama, dipanggil Bima aja. Eh, tapi gak pakai aja ya...! Bima doang! Dan gak pake doang juga loh ya! Eh, gimana sih ngejelasinnya... Ya, pokoknya Bima!
“Kenalin bre, gue Wahyu!” kata gue memperkenalkan


























































































   44   45   46   47   48