Page 51 - 3 Curut Berkacu
P. 51
SotoSAKA33
“Oh, ini namanya suara keberhasilan, Bim!” jawab Iqbal sambil menaruh baret itu kembali di atas meja dan mulai menyantap sotonya.
Gue melirik, alhasil ternyata baret itu sobek menjadi dua bagian rupanya. Berkat praktek ilegal Iqbal, dokter spesialis baret Pramuka gadungan.
“Bal, gimana nih?”
“Baret gue jadi kebelah dua!” keluh Bima sambil memandangi nasib baretnya.
“Maaf, Bim!”
“Minggu besok gue gantiin dah baretnya,” ujar Iqbal merespon keluhan Bima.
“Gue turut berduka ya, Bim,” lanjut gue.
Meskipun terjadi insiden kecil antara Iqbal dan Bima, kita tetap menikmati hidangan soto itu. Bagi gue, mereka berdua telah mewarnai hari gue ini. Sejak pagi hingga sore di warung soto ini menjadi cerita tak terlupakan bagi gue, cerita yang mengawali sebuah kisah antara gue, Iqbal, dan Bima.
Tempat ini, warung soto ini, akhirnya gue sebut Soto Saka! Hampir setiap kali kami pulang Saka, tidak jarang untuk kami mampir. Soto Saka, menjadi tempat kita untuk bercerita, bercanda, bergurau, bergosip, bersama Iqbal dan Bima. Mereka bagi gue adalah sodara!
§§§