Page 27 - decode Magz Vol:3
P. 27
Sejak generasi keempat mengubah konsep menjadi kafe, akhirnya muncul lah Bakoel Koffie Cikini dan Bakoel Koffie Bintaro.
Dinamakan Bakoel Koffie karena untuk menghargai jasa perempuan yang datang menawar- kan biji kopi dengan bakul yang ia bawa. Bakoel Koffie mengusung dua tema yang berbeda. Di Cikini, temanya melting pot, sedangkan di Bintaro temanya ngopi dibawah pohon.
Bakoel Koffie memiliki cita rasa kopi yang sangat khas sejak tahun 1878. Walaupun sudah melewati 5 generasi, namun soal rasa, sudah tidak perlu diragukan lagi.
“Untuk kopi, kita ada 3 jenis, original blends, 100 % Arabica, dan luwak. Kalau original blends, khusus racikan bakoel sendiri, dia mix robusta + Arabica. Original blends ada 3 macam, yaitu Heri- tage 1969, ini nikmatnya pakai air panas, lalu ada Black Mist, cocok- nya dicampur air dingin/es batu, yang terakhir, Browncow, rasa aroma kekacang-kacangan, cocok dicampur dengan susu. Jenis kopi
yang kedua yaitu 100 % Arabica atau kopi nusantara, yaitu Jawa, Gayo, Toraja, Lintong, Bajawa, Kintamani, dan Mandailing. Lalu jenis kopi yang ketiga, nah ini biasa dikenal kopi mahal, soaln- ya dari luwak. Nah untuk luwak, kami memilih luwak yang hidup bebas/liar di Sumatera dan Aceh, karena yang hidupnya liar, punya insting untuk menghasilkan biji kopi terbaik,” jawab Bu Shanty.
Kalau kopi favorit kamu yang mana nih sahabat deCODE ?
Menurut penuturan Vina, pelanggan Bakoel Koffie Bintaro, ia sangat senang ngopi di Bakoel Koffie Bintaro, karena tempatnya yang nyaman. “Aku sih sukan-
ya mocha latte karena itu enak banget, kalau makanannya french fries,”jawab Vina ketika di inter- view.
Bagi kalian yang ingin me- nikmati kopi namun tidak bisa datang langsung ke Bakoel Koffie, tenang saja karena Bakoel Koffie bisa dipesan dari rumah lho, yaitu via Website, Shopee, Tokopedia dan Whatsapp. Yuk jangan sampai kehabisan !
EDISI 3 - April / 2023 27