Page 23 - deCODE Vol 2/2018
P. 23
Salah satu mahasiswa yang menjadi korban kehilangan helm pun mengaku kecewa dan sedih atas kejadian yang menimpanya.“Saya kehilangan helm yang baru saya beli dengan harga yang lumayan itu nyesek banget. Sebaiknya tingkat keamanan di UAI, khususnya di parkiran motor lebih ditingkatin lagi,” ujar Gani, korban kehilangan helm beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pihak keamanan yang bertugas menjaga helm merasa bahwa mahasiswa terkadang lalai dalam meletakkan helm mereka. “Sebenernya, hilangnya helm mahasiswa bukan tanggung jawab kami. Itu merupakan kelalaian dari mereka sendiri. Kami disini juga sudah membuka jasa penitipan helm dengan tidak dipungut biaya sepeserpun, kenapa mahasiswa tidak memanfaatkan sarana yang disediakan?” ujar Ahmad, petugas penjaga helm.
“Bahkan, seringkali kita sebagai petugas inisiatif untuk mengambil helm yang bagus untuk dipindahkan ke penitipan, tapi kalo semua helm yang diambil, kan gak mungkin,” ujar Daud, petugas penjaga helm lainnya.
Petugas penjaga helm yang berjumlah 2 orang ini dibagi menjadi dua shift. Shift pagi dan shift malam. Selain bertugas menjaga helm, mereka juga melakukan mobilisasi di parkiran motor setiap satu jam sekali. Hal itu dilakukan untuk mengecek apakah ada kunci kendaraan yang masih menggantung di motor atau tidak.
Walaupun banyak hal yang dilakukan untuk mencegah pencurian, sarana dan prasana
di parkiran motor yang masih minim menyebabkan pencurian tetap dapat terjadi. Salah satu penyebabnya adalah fasilitas CCTV serta personil penjaga keamanan yang masih kurang. Memperbanyak personil keamanan dan CCTV merupakan solusi yang sangat diharapkan oleh mahasiswa, mengingat CCTV
“Saya kehilangan helm di parkiran motor UAI”
- Gani, Ilmu Komunikasi UAI.
yang hanya ada satu sangat membuka peluang untuk terjadinya pencurian. Penanggulangan lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat karcis masuk kampus serta wajib menunjukkan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) setiap keluar dari pintu gerbang kampus.
Dengan cara tersebut, diharapkan kasus maraknya kehilangan helm mahasiswa dapat dihindari. Selain itu ke depannya, diharapkan setiap masyarakat luar yang masuk ke lingkungan kampus bisa membuat ID Card Secure. Kartu ini ditunjukkan setiap ingin masuk ke dalam lingkungan kampus. Pemasangan CCTV di titik-titik rawan kampus juga harus lebih diperhatikan.
Disamping itu, dibutuhkan suatu ketegasan dari pihak Universitas kepada petugas keamanan mengenai prosedur kerja. Pemberian sanksi pada petugas keamanan yang melanggar sangatlah diperlukan. Hal ini mencegah para petugas keamanan untuk tidak bekerja semau mereka. Setiap petugas keamanan di kampus, baik satpam maupun petugas penjaga helm, sebaiknya dibekali ilmu kedisiplinan. Hal tersebut juga dilakukan untuk menumbuhkan sifat displin mereka.
Dan yang tidak boleh terlupa, mahasiswa, selaku warga kampus, harus juga ikut andil dan aktif bekerja sama menciptakan keamanan di lingkungan kampus kita tercinta, Universitas Al Azhar Indonesia.
JReporter: Ken Akbar Editor: Safa & M. Fauzan Desain: Darwis Aji
deCODE Magazine 25