Page 3 - M6. Kuantifikasi dan Modelling Agroforestri
P. 3

SINOPSIS






                                      KUANTIFIKASI DAN MODELLING: INTERAKSI
                                      POHON-TANAH DAN TANAMAN SEMUSIM

                                       Sistem agroforestri memungkinkan terjadinya interaksi positif dan negatif
                                      antara  pohon  dan  tanaman  semusim.  Produktivitas  sistem  agroforestri
                                      sering  dikaitkan  dengan  campuran  spesies  tanaman  karena  mereka
                                      memanfaatkan  sumber  daya  untuk  pertumbuhannya  dengan  lebih  baik
                                      daripada spesies yang sama yang ditanam secara terpisah.


























                                       Sumber Gambar: Van Noordwijk, 2012)
                                        Interaksi  pohon  dan    tanaman  semusim  tergantung  pada  ketersediaan
                                      sumber  daya  pertumbuhan,  kondisi  tempat  tumbuh  tanaman  dan  status
                                      kelembaban  /  unsur  hara  tempat  tumbuh  tanaman.  Dalam  sistem  tanam
                                      campuran banyak indeks seperti agresivitas, rasio persaingan, rasio setara
                                      lahan (LER= land equivalent ratio), koefisien sebaran tajuk dapat  digunakan
                                      untuk mengukur interaksi. Analisis kuantitatif interaksi pohon dan tanaman
                                      semusim  diperlukan  karena  keuntungan  agroforestri  tidak  dapat  diukur
                                      berdasarkan  produktivitas  atau  persaingan  saja.  Hal  ini  lebih  bermakna

                                      untuk  mengukur  interaksi  pohon  dan  tanaman  semusim  dalam  jangka
                                      panjang terkait dengan berbagai manfaat dan perubahan yang biasa diamati
                                      dalam  sistem  agroforestri  seperti  peningkatan  kesuburan,  status
                                      kelembaban  tanah  dan  modifikasi  iklim  mikro  serta  manfaat  konservasi
                                      tanah.  Dalam  bahan  ini  selain  kuantifikasi  Interaksi  pohon  dan    tanaman
                                      semusim  di  lapangan  juga  dikenalkan  model  simulasi  untuk  digunakan
                                      dalam  sistem  agroforetsri.  Sebuah  model  komputer  untuk  dipergunakan
                                      dalam sistem agroforestri yang diberi nama WaNuLCAS ( Water, Nutrient,
                                      and Light Capture in Agroforestry Sistem) telah dikembangkan oleh ICRAF-
                                      South East Asia (International Center of  Research in Agroforestry), Bogor.
                                      Model  ini  secara  khusus  melibatkan  3  komponen  yang  mempengaruhi
                                      pertumbuhan tanaman yaitu air, hara dan cahaya. Model ini dikembangkan
                                      untuk  mempelajari  prinsip-prinsip  dasar  pada  aneka  sistem  tumpangsari
                                      pepohonan dengan tanaman (semusim).


      UNIVERSITAS BRAWIJAYA                                                                    HALAMAN 01
   1   2   3   4   5   6   7   8