Page 223 - TEKNOLOGI MATERIAL DAN MEKANIK
P. 223
Gambar 14.15. Bagain-bagian mesin gerinda pedestal
Mesin gerinda pedestal terdiri dari dua buah batu gerinda, pada umumnya yang satu
halus dan lainnya kasar. Pengikatan batu gerinda dilakukan pada porosnya dimana ulir
pengikatnya adalah ulir kiri dengan sebuah flens, pengikatan tidak boleh terlalu kuat agar
batu gerinda tidak pecah, biasanya diperlukan bos (bush) untuk menahan antara batu
gerinda dengan porosnya.
Pada mesin gerinda terdapat tempat dudukan benda kerja dan tempat air pendingin.
Tempat dudukan benda kerja dapat disetel posisinya sesuai dengan ketepatan posisi dan
jarak dengan batu gerinda, dimana jarak dengan batu gerinda diatur kurang lebih 1÷2
mm. Untuk air pendingin tidak disarankan menggunakan campuran oli pendingin
(cutting oil), karena dengan menambah oli pendingin apabila air pendingin mengenai
tangan akan membuat licin pada saat menggerinda.
1.2. Roda Gerinda
Agar dapat memotong dengan baik, roda gerinda dibuat terdiri dari butiran pemotong
(abrasive) dan perekat (bond) yang jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
a) Butiran pemotong (abrasive).
Butiran-butiran pemotong (abrasive) pada roda gerinda, berfungsi sebagai
pemotong pada saat digunakan. Ada beberapa jenis butiran pemotong diantaranya:
• Alumunium Oxide (AL2O3). “Simbol A”.
Jenis roda gerinda dengan butiran pemotong alumunium oxide, digunakan untuk
menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi.
• Silicon Carbide (SiC) “Simbol C”
Jenis roda gerinda dengan butiran pemotong silicon carbide, digunakan untuk
menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik rendah.
• Boron nitrit (BN). “ Simbol CBN ”
Jenis roda gerinda dengan butiran pemotong boron nitrit, digunakan untuk
menggerinda benda kerja yang sangat keras yaitu perkakas dengan kekerasan
diatas 65 HRC (Carbida).
213