Page 225 - TEKNOLOGI MATERIAL DAN MEKANIK
P. 225
2. Lunak J, K
3. Sedang L, M, N
4. Keras O, P
5. Sangat keras Q, R, S
Kekerasan roda gerinda terdapat dua tingkatan yaitu, roda grinda lunak dan keras.
• Roda gerinda lunak
Roda gerinda lunak memiliki prosentase perekat sedikit, sehingga memiliki sifat
mudah untuk melepaskan butiran dibawah tekanan pemotongan tertentu.
Penggunaanya untuk menggerinda material yang keras.
• Roda gerinda keras.
Roda gerinda keras, memiliki prosentase jumlah perekat besar, sehingga
memiliki sifat sulit untuk melepaskan butiran pada tekanan pemotongan
tertentu. Penggunannya untuk menggerinda material yang lunak.
e) Struktur Roda Gerinda
Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat
diantara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai ruang/tempat beram dan
memperbaiki proses pendinginan. Tabel struktur roda gerinda dapat dilihat pada
(Tabel 14.3).
Tabel 14.3. Struktur roda gerinda
No.
Kelompok No. Struktur Struktur Banyaknya Kode
No. struktur (Inggris & Jerman) Pori-pori Huruf
(Swiss)
1. Sangat Padat 0÷1 0÷9 Sedikit l
2. Padat 2÷3 11÷13 Sedang m
3. Sedang 4÷5 14÷16 Banyak h
4. Terbuka 6÷7 17÷19 Halus f
5. Sangat 8÷9 20 Sangat halus ff
Terbuka
Roda gerinda jika dilihat dari strukturnya terdapat tiga jenis diantaranya: roda
gerinda yang memiliki struktur terbuka, roda gerinda struktur padat dan roda gerinda
struktur pori-pori.
• Roda Gerinda Struktur Terbuka.
Roda gerinda yang memiliki struktur terbuka memiliki ruang antara butiran
pemotong lebar. Efisisensi pemotongan baik dan digunakan untuk pengasaran.
• Roda Gerinda Struktur padat
Roda gerinda struktur padat memiliki ruang antara butiran pemotong kecil.
Efisiensi pemotongan kurang baik dan digunakan untuk proses finising.
215