Page 8 - E-LKPD 2 Biologi
P. 8
PROSEDUR KEGIATAN
1. Berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas pada E-LKPD.
2. Amatilah video sebagai apersepsi pada fitur Bio-Watch.
3. Bacalah ringkasan materi terlebih dahulu agar Anda mendapatkan gambaran
mengenai materi keanekaragaman hayati yang akan dipelajari pada fitur Bio-
Info.
4. Kerjakanlah aktivitas yang terdapat pada E-LKPD dengan berdiskusi secara
berkelompok yang terdapat pada fitur Bio-Think.
5. Bacalah sumber dari buku yang Anda mililki atau dapat mencari sumber berupa
artikel ilmiah sebagai referensi untuk menjawab pertanyaan yang disajikan.
6. Tuliskan jawaban Anda pada link google form yang tersedia pada fitur Bio-
Achievement dan diisi oleh ketua kelompok.
7. Jika Anda masih belum mengerti, bertanyalah pada Guru.
AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Orientasi Masalah
MENURUNNYA POPULASI JALAK LAWU
Jalak Lawu merupakan spesies burung endemik yang sering terlihat oleh para pendaki.
Jalak Lawu disebut juga sebagai Jalak Gading oleh penduduk sekitar. Burung ini biasanya
menjadi teman perjalanan para pendaki di Gunung Lawu, karena perilakunya yang ramah dan
jinak. Jalak Lawu akan mengikuti dan menunjukkan jalan ke arah puncak gunung kepada
para pendaki atau peziarah. Burung Jalak Lawu ini dianggap keramat, bahkan ada
kepercayaan bahwa para pendaki yang diikuti dan ditunjukkan jalan menuju Hargo Dumilah
(puncak Gunung Lawu) oleh burung ini adalah para pendaki yang mendapat berkah dari
Sunan Lawu (PMPA KOMPOS 2003). Ciri Jalak Lawu adalah memiliki bulu berwarna
cokelat, berwarna kuning emas pada bagian dada, berwarna kuning gading pada bagian kaki
dan paruh yang berbentuk lancip, serta tampak begitu jinak namun langsung terbang begitu
didekati. Gerakan-gerakan dari burung ini relatif sama dengan jenis Jalak yang lain. Makanan
utama Jalak Lawu adalah serangga dan buah-buahan.
Kerusakan lingkungan telah menjadi masalah bersama, perubahan alih fungsi lahan,
penggundulan hutan dan pencemaran memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
kerusakan alam. Kerusakan alam tentunya membuat ketidakseimbangan dalam ekosistem
yang berdampak terhadap berkurangnya keanekaragaman hayati. Mengingat sifat
endemisitasnya, maka diperlukan upaya pelestariannya melalui berbagai pendekatan. Dengan
mengetahui cara konservasi terhadap keanekaragaman hayati yang ada, diharapkan dapat