Page 5 - Laporan Ulasan Proyek
P. 5

2. Perkembangan Tenis Meja di Asia


                            Usaha-usaha untuk mengorganisir tenis meja di Asia diawali

            ketika  diselenggarakan  kejuaraan  dunia  di  Bombay  India,  bulan
            Pebruari  tahun  1952.  Event  tersebut  mendorong  negara-negara  di

            Asia untuk membentuk Federasi Tenis Meja Asia atau The Table Tennis

            Federation of Asia (TTFA). Federasi ini telah sukses menyelenggarakan
            kejuaraan  tenis  meja  tingkat  Asia  sebanyak  10  kali,  tetapi  beberapa

            negara  di  Asia  kurang  puas  dengan  TTFA,  yang  dianggap  kurang
            mampu  menghimpun  seluruh  kekuatan  tenis  meja  di  Asia,

            sebagaimana yang temaktup dalam anggaran dasar TTFA.

                         Maret  1972,  perwakilan  tenis  meja  Cina,  Jepang  dan  Korea
            mengadakan pertemuan di Beijing untuk merombak TTFA. Tanggal 7

            Mei  1972,  atas  persetujuan  16  negara  anggota  4  TTFA,  maka
            dibentuklah Asian Table Tennis Union (ATTU) sebagai ganti TTFA yang

            mewakili pertenismejaan Asia. Kelanjutan dari berdirinya ATTU, maka

            pada bulan September tahun 1972 di Beijing diselenggarakan Kongres
            ATTU  I  dan  Kejuaraan  Asia  I.  Tujuan  ATTU  ialah  :  Untuk  mempererat

            tali  persahabatan  antar  pemain  tenis  meja  dan  rakyat  negara-

            negara  Asia,  dan  untuk  memperdalam  hubungan  persahabatan
            dengan kontingen di luar negara Asia.

                                      ATTU  mendapat  pengakuan  resmi  sebagai  satu-satunya
            wadah  resmi  yang  mengatur  pertenismejaan  di  Asia  dari  ITTF  pada

            tahun  1975,  ketika  diadakan  general  meeting  ITTF  ke  33  di  Calcutta-

            India.


            3. Perkembangan Tenis Meja di Indonesia

             Sekitar  tahun  1940  banyak  didirikan  klub  ping-pong  di  lembaga-

             lembaga  tertentu,  seperti  sekolahan  dan  kantor  pemerintah,
             sehingga bagi bangsa Indonesia, hanya kalangan tertentu pula yang

             dapat  memainkannya.  Setelah  Indonesia  merdeka,  mulailah  terjadi
             penyebaran  permainan  ping-pong  ke  khalayak  ramai,  dan  pada

             tanggal  5  Oktober  1951,  di  Surabaya  diadakan  Kongres  I  yang

             menghasilkan  berdirinya  Persatuan  Ping-pong  Seluruh  Indonesia
             (PPPSI).  Berawal  dari  sinilah  diadakan  pemasyarakatan  olahraga

             ping-pong ke seluruh lapisan masyarakat yang ada.




                              Bahan Ajar Teori Praktek Mata Kuliah Tenis Meja                                  Page 3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10