Page 27 - Tugas 6 Revisi MODUL (Hana Juli Widiastutik)
P. 27
Pembelahan meiosis II ini serupa dengan mitosis tetapi sebenarnya bukan
mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan merupakan
belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetik antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu
untuk memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet. Tahap pembelahan meiosis II
terdiri atas tahap-tahap berikut.
1) Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan
dan dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap,
kromatin berubah menajdi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2) Metafase II
Kromosom berada dibidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Sentriol
lalu menjulurkan benang spindel yang berikatan dengan tiap kromatidPada tahap ini
belum terjadi pembelahan sentromer.
3) Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang
gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
Sebagai akibatnya tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4) Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid
kembali, bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat
pemisah terjadilah dua sel anakan. Pada saat meosis terjadi dua kali pembelahan,
satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat
haploid (n). Meosis disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi
pengurangan jumlah kromosom.
5) Sitokinesis II
Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat sel yang
memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar yang haploid.
Berdasarkan uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil pembelahan meiosis
mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu sama lain. Variasi genetis yang dibawa
sel kelamin orang tua menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.
Pembelahan sel Page 20