Page 76 - MODUL AJAR PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
P. 76
sengaja melakukan pencurian data dari perangkat digital pasti memiliki tujuan dan
maksud yang kurang baik, sesuai Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana diubah melalui Undang-Undang No.
19 Tahun 2016 (UU ITE) Pasal 45 ayat (1) UU ITE mengatur “Setiap Orang yang
dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Pada Rancangan Undang-
Undang Perlindungan Data Pribadi, BAB XIV KETENTUAN PIDANA Pasal 42
mengatur Setiap orang yang melakukan pencurian dan atau pemalsuan data pribadi
dengan tujuan untuk melakukan kejahatan dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp300.000.000,- (tiga ratus juta
rupiah) sehingga kejahatan yang dilakukan dengan merujuk pada pencurian data
pribadi maka akan dikenakan sanksi. Dengan adanya peraturan tersebut harapannya
tidak ada lagi kasus pelanggaran yang terjadi pada perangkat digital yang menyangkut
privasi dan data pribadi meski proteksi perangkat digital harus tetap kita tingkatkan.
2. Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi
A. Indentitas Digital
Identitas digital pada dasarnya adalah identitas seseorang sebagai pengguna
platform media digital (Monggilo, Kurnia, & Banyumurti 2020). Terdapat dua jenis
identitas digital baik yang terlihat maupun tidak terlihat sebagaimana dijelaskan dalam
gambar berikut:
Jenis identitas digital
Sumber: Monggilo, Kurnia & Banyumurti (2020)
DIGITAL SAFETY 68